Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 30 September 2009

Soal Ketua MPR, PKS Ditelikung Koalisi

Windi Widia Ningsih
Zulkifli Hasan
(inilah.com /Dokumen)


INILAH.COM, Jakarta - Jalan mulus untuk menduduki kursi Ketua MPR, telah terbentang bagi Ketua Deperpu PDIP Taufiq Kiamas. Karena, hingga saat ini Partai Demokrat, PAN dan PPP meninggalkan PKS dan bulat mendukung suami Megawati Soekarnoputri itu.


"Kita sudah bicara dengan ketua FPD sepakat mendukung Pak Taufiq Kiemas. Ada arahan dari PD untuk itu kita PAN, PPP, PD sudah bulat," kata Sekjen PAN Zulkifli Hasan, di gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/9).


Jadi, sambungnya, Taufiq Kiimas sudah tidak ada halangan lagi untuk menduduki kursi Ketua MPR. Sebab, hampir bisa dipastikan akan menang telak dari Hdayat Nur Wahid yang dijagokan PKS

Sebelumnya, PDIP mengklaim bahwa telah mendapat dukungan dari SBY untuk mengajukan nama TK menjadi Ketua MPR pada periode2009-2014. Namun PKS juga mengklaim bahwa antara PKS dan SBY telah ada kesepakatan untuk mengusung nama Hidayat Nurwahid maju kembali sebagai calon Ketua MPR. [win/mut]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/30/161566/soal-ketua-mpr-pks-ditelikung-koalisi/

FPKS: Perlu TPF Cek Jenazah Noordin

Raden Trimutia Hatta
Noordin M Top
(inilah.com/Wirasatria)


INILAH.COM, Jakarta - Keraguan masyarakat akan kebenaran jenazah teroris yang tewas di Solo adalah Noordin M Top mulai muncul. Untuk menjawab keraguan itu, PKS pun menyarankan akan segera dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF) independen untuk mengecek jenazah Noordin.


"Kalau memang valid keluarga Noordin ragu dengan ciri-ciri teroris di Solo itu, saya usulkan dibentuknya tim pencari fakta yang independen untuk mengumpulkan fakta-fakta di lapangang untuk mengusut kebenaran jenazah siapa itu," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Soeripto kepada INILAH.COM, Jakarta, Rabu (30/9).


Menurutnya, bila memang keluarga Noordin di Malaysia merasa ragu dengan ciri-ciri yang disampaikan Polri, maka sebaiknya keluarga menolak saja. Dan kalau itu terjadi, maka hal itu merupakan bagian dari rekayasa besar yang dilakukan kepolisian Indonesia.

"Ini adalah bentuk rekayasa Polri. Masak kalau itu bukan Noordin harus diakui keluarga itu Noordin? Sebab kalau begitu akan banyak informasi yang disampaikan kepada presiden menyesatkan. Kalau semua informasi rekaysa seperti ini kan Indonesia juga yang rugi," katanya.

Sebelumnya, Direktur Pusat Studi Intelijen dan Kemanan Nasional (SIKNAL) Dynno Creesbon menyatakan, ciri-ciri yang disampaikan Polri berbeda jauh dengan yang dimiliki dan pengakuan kerabat Noordin. Ia mengatakan, gembong teroris asal Malaysia itu memiliki bekas luka di alis mata kiri.

"Selain itu, gigi ginsul, mata agak terbeliak (melotot), kedua alisnya terangkat, tidak memiliki bulu tangan dan ada bekas luka di pinggul kiri," katanya mengutip pernyataan mantan ajudan Noordin yang tidak ingin disebutkan namanya.

Sedangkan ciri-ciri lainnya, atau berdasarkan kebiasaan sehari-hari, lanjutnya, Noordin selalu dikawal 4 ajudan. Dalam perpindahannya ke berbagai tempat, Noordin selalu disiagakan sedikitnya 4 kendaraan roda dua.

"Selalu menggunakan rompi bom, dan tidak pernah menggunakan HP serta tidak pernah menggunakan laptop. Noordin juga tidak pernah bersembunyi dengan DPO polisi," tuturnya. [mut]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/30/161398/fpks-perlu-tpf-cek-jenazah-noordin/

PKS Ingatkan Komitmen SBY untuk Tetap Pilih Hidayat

Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap yakin Presiden SBY akan memilih Hidayat Nur Wahid sebagai Ketua MPR. PKS mengingatkan komitmen SBY untuk mendukung Hidayat.

"Ketika PDIP menjadi musuh SBY dalam persaingan menuju kursi presiden, Pak SBY sudah menyatakan saya senang kalau Pak Hidayat menjadi Ketua MPR. Ada kontrak hitam di atas putih," ujar Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/9/2009).


Fahri membantah pengakuan partai koalisi PD bahwa PKS sepenuhnya mendukung pencalonan Taufiq Kiemas menjadi Ketua MPR. Fahri menilai, partai koaliasi PD seharusnya tidak mendahului keputusan SBY.

"Kalau SBY dukung PKS bagaimana? Kalau dari Demokrat itu kita cuma dengar SBY," tegas Fahri.

Selain itu, menurut Fahri, SBY sebagai pemimpin koalisi tentu ingin komunikasi yang lancar dengan Ketua MPR. "SBY pasti ingin punya kendali karena dia pemimpin koalisi. Pasti dong milih Pak Hidayat yang nyaman," imbuhnya.

Bagaimana seandainya SBY 'ingkar'? "Pikiran boleh berubah, tapi catatan tidak pernah berubah. Yang konkrit yang tertulis, apa isu-isu itu yang diomongkan?" demikian Fahri.

Sumber : http://www.detiknews.com/read/2009/09/30/113856/1211721/10/pks-ingatkan-komitmen-sby-untuk-tetap-pilih-hidayat

Kamis, 17 September 2009

Priyo: Golkar Santun, PKS Nekan-nekan

Raden Trimutia Hatta
Priyo Budisantoso
(inilah.com /Raya Abdullah)


INILAH.COM, Jakarta - Soal koalisi, kini Golkar merasa berada dalam persimpangan. Meski begitu, Golkar tetap merasa menjadi partai yang santun karena tidak menekan-nekan SBY dalam koalisi.


"Golkar kini berada di persimpangan antara iya dan tidak (koalisi dengan SBY). Tapi yang pasti kita tidak akan seperti PKS yang cenderung menekan-nekan, karena kita lebih santun," ujar Ketua FPG Priyo Budisantoso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/9).


Menurut Priyo, soal koalisi dengan SBY, Golkar juga cenderung lebih tahu diri ketimbang PKS. Sebab, memang karena selama pilpres, Golkar merupakan lawan politik SBY.

Priyo juga menyatakan, Golkar cenderung akan tergoda untuk berkoalisi dengan SBY. Sebab, survei LSI menunjukkan hanya 28,3% rakyat Indonesia yang setuju dengan adanya partai oposisi.

"Golkar dan mungkin juga PDIP akan tergoda. Ini memang perlu diperdalam, karena bagaimanapun check and balance itu perlu," ujarnya. [mut/sss]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/17/157160/priyo-golkar-santun-pks-nekan-nekan/

PKS: Jangan Mandulkan KPK

Nusantara HK Mulkan
Tifatul Sembiring
(inilah.com /Dokumen)


INILAH.COM, Jakarta – Presiden PKS Tifatul Sembiring meminta semua pihak, baik legislatif, eksekutif, dan seluruh elemen bangsa, agar tidak memandulkan peran KPK. Jangan karena sejumlah pimpinan KPK ditangkap maka lembaga itu seolah-olah akan dibubarkan.


“Kita masih sangat membutuhkan peran KPK. Sejauh ini peran yang dijalankan oleh


KPK sudah cukup baik membuat orang jera melakukan korupsi. Korupsi harus diberantas, karena ini mental yang tidak terpuji", ujarnya, dalam pernyataan tertulis, yang diterima INILAH.COM, Kamis (17/9).


Menurut Tifatul, korupsi adalah musuh kemanusiaan, karena kekayaan negara dicuri dan tidak bisa didistribusikan secara merata untuk rakyat. Untuk itu, dia mengingatkan, sebelum KPK dibentuk, Indonesia bahkan mendatangkan pihak-pihak ahli korupsi dari negara lain dan belajar dari mereka seperti dalam kasus korupsi.

“Di Hongkong misalnya yang sukses meminimalisir korupsi yang merajalela di lembaga kepolisian Hongkong. Dalam kurun waktu 15 tahun mereka berhasil mengatasinya,” kata Tifatul mencontohkan.

Sejak dibentuknya KPK, menurut dia, terjadi perubahan yan cukup signifikan. “Dulu

losses APBN mencapai 30% setiap tahun. Sekarang angka tersebut mulai menurun. Ada perubahan sikap mental dari aparat. Jadi eksistensi KPK dan Pengadilan

Tipikor harus tetap dilanjutkan," paparnya.

Dengan menolak pengurangan kewenangan-kewenangan KPK, PKS menilai sama saja mempreteli dan memandulkan lembaga itu. Peran penuntutan, kata dia, tetap bisa dipertahankan. Begitu juga hakim ad hoc dan bahkan penyadapan sesuai prosedur masih dibolehkan. Tifatul bahkan mengusulkan agar kewenangan KPK ditambah.

“Seperti mengeluarkan SP3. Jangan mentang-mentang temannya ditangkap KPK lantas lembaga KPK mau diberangus. Kalau UU Tipikor ini berlarut-larut dan melewati batas waktu, PKS menghimbau Presiden SBY untuk mengeluarkan Perppu Tipikor. Sebab jika KPK sukses maka citra pemerintah di mata rakyat pasti akan semakin positif," pungkasnya. [nuz]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/17/156984/pks-jangan-mandulkan-kpk/

Tifatul: Istilah Cicak Lawan Buaya Tak Etis

Rakyat muak melihat pertengkaran seperti itu, kata Tifatul Sembiring.
Arfi Bambani Amri
Presiden PKS Tifatul Sembiring (Antara/ Widodo S Jusuf)
VIVAnews - Presiden PKS Tifatul Sembiring mengimbau kontroversi seputar KPK dengan kepolisian agar tidak dipolitisir dan segera dihentikan. ''Rakyat muak melihat pertengkaran-pertengkaran seperti ini," kata Tifatul dalam pesan tertulis ke VIVAnews, Kamis 17 September 2009.

Menurut Tifatul, kalau ada pelanggaran hukum di manapun, harus diproses secara prosedur hukum yang berlaku. "Jangan terkesan seperti ''pride'', tersinggung harga diri korps padahal semuanya dibiayai dari uang rakyat dan dapat amanah dari rakyat," ujarnya.


Tifatul mengingatkan, tidak ada yang kebal hukum di negeri ini. "Mau cicak, mau buaya atau biawak, kalau melanggar ya harus kena sanksi. Ini demi menjunjung supremasi hukum, ini prinsip keadilan," ujar calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat terpilih dari Sumatera Utara I itu.

Tifatul mengimbau, agar jangan semacam ada kesan perang antar lembaga, ini tidak sehat. ''Kalau ada bukti-bukti pelanggaran hukum, maka harus diproses secara aturan yang berlaku, itu prinsipnya, bukan dendam dan lain-lain," ujarnya.

Istilah cicak melawan buaya pertama kali dilansir Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian, Komisaris Jenderal Susno Duadji. Susno menyatakan itu setelah merasa dirinya disadap Komisi Pemberantasan Korupsi yang diistilahkannya sebagai "cicak."

Dan hubungan Polri-KPK ini mencapai puncaknya ketika dua pimpinan KPK yakni Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah dijadikan tersangka penyalahgunaan wewenang ketika mencekal bos PT Masaro Radiokom, Anggoro Widjojo.

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/91062-tifatul__istilah_cicak_lawan_buaya_tak_etis

Suara dari dalam hati (Dan katakanlah; bekerjalah kalian!!!)

Oleh: DR. Muhammad Mahdi Akif
Kirim Print

akef_1_1_1_300_0

Segala puji hanya milik Allah dan shalawat dan salam atas Rasulullah saw beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang mendukungnya…

Allah SWT berfirman:

وَقُلِ اعملوا فَسَيَرَى الله عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ

“Dan bekerjalah kalian, niscaya Allah akan melihat perbuatan kalian, dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman”. (At-Taubah:105);

Maksudnya adalah bahwa perbuatan kalian tidak dapat disembunyikan dihadapan Allah dan dihadapan Rasul-Nya dan juga orang-orang beriman, dan barangsiapa yang menyadari bahwa perbuatannya tidak dapat disembunyikan maka dirinya akan termotivasi dan senang melakukan perbuatan baik, menjauhi perbuatan jahat, memiliki semangat tinggi disertai dengan ikhlas karena Allah, karena itu semangat yang tinggi dan niat yang ikhlas jika bersatu maka akan mencapai tujuan yang diinginkan…


Allah SWT berfirman:

فَإِذَا عَزَمَ الْأَمْرُ فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ

“Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). tetapi Jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka”. (Muhammad:21)

Risalah yang agung harus diiringi dengan semangat yang tinggi…

Wahai Ikhwan…

Demikianlah seruan Allah kepada kalian dan umat manusia seluruhnya, dan kalian lebih utama untuk bersegera melakukan ketaatan; karena kalian memiliki tugas membawa risalah yang agung ini… risalah nabi Muhammad saw yang juga membawa kebaikan untuk seluruh dunia, dan yang tidak mungkin dapat mencapai tujuan yang hakiki kecuali oleh para duat yang berpegang teguh pada agama dengan kuat, siap menanggung beban risalah dengan penuh kesungguhan dan azam.

Allah berfirman:

يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ

“Hai Yahya, ambillah Al kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh “.(Maryam:12)

وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الأَلْوَاحِ مِن كُلِّ شَيْءٍ مَّوْعِظَةً وَتَفْصِيلاً لِّكُلِّ شَيْءٍ فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ

“Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; Maka (kami berfirman): “Berpeganglah kepadanya dengan teguh”. (Al-A’raf:145)

dan firman Allah:

خُذُوا مَا آتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ

“Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu “. (Al-Baqarah:63)

Karena itu berpegang teguh pada kitab ini dan membawa risalah ini membutuhkan adanya perasaan tanggungjawab yang besar , azimah yang kuat dan keteguhan yang kokoh, yang tidak akan mampu dibawanya kecuali orang-orang pilihan yang siap berjuang dan berkorban…

Ustadz imam Hasan Al-Banna rahimahullah berkata kepada pemuda pengemban dakwah:

إِنَّمَا تَنْجَحُ الْفِكْرَةُ إِذَا قَوِيَ الإِيْمَانُ بِهَا، وَتَوَفَّرّ الإِخْلاَصُ فِي سَبِيْلِهَا، وَازْدَادَتْ الْحَمَاسَةُ لَهَا، وَوُجِدَ الاسْتِعْدَادُ الَّذِي يَحْمِلَ عَلىَ التَّضْحِيَةِ وَالْعَمَلُ لِتَحْقِيْقِهَا

“Bahwa keberhasilan suatu ideologi itu hanya akan tercapai jika keimanan yang kokoh dengannya, keikhlasan yang penuh di jalannya, meningkat terus semangat untuknya dan terdapat kesiapan diri untuk berkorban dan bekerja untuk mewujudkannya”.

Kalian adalah pilihan umat ini…

Rasulullah saw bersabda:

تَجِدُونَ النَّاسَ كَإِبِلٍ مِائَةٍ لاَ يَجِدُ الرَّجُلُ فِيهَا رَاحِلَةً

“Kalian menemukan di tengah umat manusia seperti 100 unta, tidak seorangpun yang mendapatkan unta pilihan”.

Dalam riwayat lain disebutkan:

لاَ تَكَادُ تَجِدُ فِيهَا رَاحِلَةً

“Hampir saja tidak ditemukan di dalamnya unta pilihan”. (Syaikhani).

Dan makna rahilah adalah unta yang bagus dan kuat, mampu membawa beban yang berat dan menempuh perjalanan yang panjang, indah dilihat dan memiliki bentuk yang menakjubkan, dan yang demikian sangatlah jarang, begitu pula manusia yang produktif yang mampu membawa beban dan tanggung, memikul beban berat dan pengorbanan yang besar guna mewujudkan tujuan yang mulia; mereka sangatlah sedikit, bahkan hampir sulit ditemukan dari setiap 100 orang salah satu dari mereka.

Nabi saw bersabda:

لاَ نَعْلَمُ شَيْئًا خَيْرًا مِنْ مِائَةٍ مِثْلِهِ إِلَّا الرَّجُلَ الْمُؤْمِنَ

“Kami tidak mendapatkan sesuatu kebaikan dari seratus orang yang serupa kecuali seseorang yang beriman”. (Ahmad)

Dan dalam riwayat lain

لا نَعْلَمُ شَيْئًا خَيْرًا مِنْ أَلْفٍ مِثْلِهُ إِلَّا الرَّجُلَ الْمُؤْمِنَ

“Kamu tidak akan mendapatkan sesuatu kebaikan dari seribu orang yang sama kecuali seseorang yang beriman”. (Thabrani),

Dan dengan seperti inilah proses tarbiyah dapat sempurna dalam dakwah kalian, wahai ikhwan… kalian bukan bagian dari mereka yang disampaikan di dalamnya

إنّي لأفتَحُ عَينِيَ حِينَ أفتَحُها عَلَى كَثِيرٍ ولكن لا أرى أحَدا

Sungguh ketika saya membuka kedua mata pada saat akan membukanya, dihadapan khalayak ramai namun saya tidak mendapatkan seorangpun.

Bahkan kalian mengerahkan jiwa kalian untuk melakukan peran yang besar dalam memberikan pelayanan pada agama dan umat, kalian bangkit dengannya, dan membangkitkan umat bersama kalian, karena itulah imam Syahid berkata:

وَمِنْ هُنَا كَثُرَتْ وَاجِبَاتُكُمْ، وَمِنْ هُنَا عَظُمَتْ تَبَعَاتُكُمْ، وَمِنْ هُنَا تَضَاعَفَتْ حُقُوْقُ أُمَّتِكُمْ عَلَيْكُمْ، وَمِنْ هُنَا ثقُلَتْ الأَمَانَةُ فِي أَعْنَاقِكُمْ، وَمِنْ هُنَا وَجَبَ عَلَيْكُمْ أَنْ تُفَكِّرُوْا طَوِيْلاً، وَأَنْ تَعْمَلُوْا كَثِيْرًا، وَأَنْ تُحَدِّدُوْا مَوْقِفَكُمْ، وَأَنْ تَتَقَدَّمُوْا لِلإِنْقَاذِ، وَأَنْ تُعْطُوا الأمَّةَ حَقَّهَا كَامِلاً مِنْ هَذَا الشَّبَابِ

“Dari sinilah tampak kewajiban kalian begitu banyak, begitu berat beban atas kalian, begitu banyak hak-hak umat atas kalian, begitu berat amanah yang dipikulkan di pundak kalian, karena itu wajib atas kalian untuk berfikir panjang, bekerja lebih banyak, menentukan sikap, maju ke depan untuk melakukan penyelamatan, memberikan umat hak mereka secara sempurna dari para pemuda ini”.

Janganlah menjadi plin-plan

Wahai ikhwan, sesungguhnya misi kalian sangatlah gamblang, tujuan kalian sangatlah mulianya, visi kalain sangatlah tingginya, dan memahmi kebutuhan dunia pada dakwah kalian untuk bersegera memperbaharui azam kalian dan menampilkan potensi kalian, mendorong kalian untuk berada di shaf terdepan bersama para kaum reformis, mencegah kalian dari bermalas-malasan dan futur, canggung dan ragu atau memiliki karakter mengekor, demikianlah nabi saw mengingatkan:

لاَ تَكُونُوا إِمَّعَةً، تَقُولُونَ: إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسَنَّا، وَإِنْ ظَلَمُوا ظَلَمْنَا، وَلَكِنْ وَطِّنُوا أَنْفُسَكُمْ؛ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَنْ تُحْسِنُوا، وَإِنْ أَسَاءُوا فَلاَ تَظْلِمُوا

“Janganlah menjadi orang yang plin-plan, dengan berkata: Jika manusia baik kami akan ikut baik, jika mereka zhalim kamipun akan ikut zhalim, namun teguhkanlah pendirian kalian; jika manusia baik maka berbuatlah lebih baik, dan jika mereka berbuat jahat maka jangan ikut melakukannya”. (Tirmidzi)

Al-akh ust. Al-Bahi Al-Khuli berkata:

“Bahwa seorang da’i wajin merasakan bahwa dakwahnya hidup dalam persendiannya, bergelora di dalam hatinya, mengalir pada aliran darahnya, sehingga mampu merubah dari sikap santai dan malas pada gerak dan kerja, menyibukkan diri dengannya dalam jiwanya, anaknya dan hartanya, demikianlah seorang da’i yagn jujur yang merasakan keimanan pada dakwah dalam pandangan, gerak dan petunjuk, dalam bentuk yang bercampur dengan air wajahnya”.

Melalui titik tolak ini saya ingin menyeru kalian –wahai ikhwah yang tercinta- pada silsilah (rangkaian) dari (suara dari hati) saya mengingatkan kalian dan diri saya sendiri yang di dalamnya ada kewajiban kita yang terbesar dan misi kita yang mulia, untuk membangkitkan kembali semangat kita, menggerakkan kembali azam kita, meninggalkan kemalasan dan futur, menjadikan segala perkara Allah untuk kita, dan berprasangka baik pada umat bagi kita, tidak menjadikan kewajiban dan dakwah banyak permusuhan dan penopang kekuatan jahat.
Saya sangat yakin bahwa jika kita mampu merealisir kekuatan maka kelak Allah akan memberikan kemenangan dan mewujudkan cita-cita.

Allah berfirman:

وَالَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِالْكِتَابِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ

“Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena Sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang Mengadakan perbaikan”. (Al-A’raf:170)

Renungkanlah akhi yang mulia apa yang difirmankan Allah “Orang-orang yang berpegang teguh” sebagai petunjuk akan kekuatan, semangat, azam, kesungguhan, motivasi dalam mengambil kita..!

Sampai jumpa lagi pada pertemuan “Suara dari hati” selanjutnya…

saya memohon kepada Allah yang tidak pernah menyiapkan titipan kepada-Nya.

Allahu Akbar

Dan segala puji hanya milik Allah.

Muhammad Mahdi Akif

Mursyid Am Ikhwanul Muslimin


Sumber : http://www.al-ikhwan.net/suara-dari-dalam-hati-dan-katakanlah-bekerjalah-kalian-2792/

Sifat-Sifat Aktivis Da’wah

Oleh: Abu Ahmad
Kirim Print

Wahai saudaraku aktivis da’wah, keberadaan antum dalam menyebarkan da’wah Islam bukanlah perbuatan bid’ah, namun seperti pohon rindang nan lebat daun dan buahnya, memiliki akar yang kokoh dan cabang yang tinggi;

أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ

“Yang akarnya kokoh sedang cabangnya menjulang tinggi kelangit”
(QS. Ibrahim: 24)

Aktivis dakwah adalah orang yang menyebarkan kebaikan dan cahaya kepada orang yang berada disekelilingnya melalui gerak dan perbuatan, melalui cahaya yang mengharap ridlo Allah dan petunjuknya, dan dengan itu kebaikan dan pahala akan menghampiri diantara mereka, dan bagi mereka yang mengikutinya, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah saw: “Barangsiapa yang menyeru kepada hidayah maka baginya ganjaran seperti ganjaran orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun ganjaran mereka”. (HR. Muslim)


Wahai para aktivis da’wah, hendaknya kita selalu mengenang sabda Rasulullah saw seperti yang diriwayatkan oleh ka’ab bin Malik –semoga Allah meridloinya- yang mana beliau menceritakan bagaimana terjadinya baiat Aqabah kedua –baiat yang mampu menghalau syaitan, dan menggetarkan orang-orang Quraisy- dia berkata: “ … setelah sekelompok orang dari Aus dan Khajraz berkumpul bersama Rasulullah saw, dan mengecek setiap orang dari mereka keteguhan agama dan dirinya, Rasulullah saw bersabda kepada mereka: “Keluarlah kalian bersama saya 12 orang wakil ini untuk menjadi penyeru diartara kaumnya”. (HR. Ishaq dan Ahmad)

Jadi, tangga da’wah dan jalan pergerakan serta arah tarbiyah rabbaniyah terlaksana melalui pengambilan baiat para penda’wah yang memiliki kemampuan dalam diri mereka melakukan pembinaan dan meluruskannya atas apa yang dicintai Allah dan diridloi-Nya.

Tanggungjawab ini merupakan bagian dari perjanjian yang memiliki syarat-syarat dan ganjaran seperti yang telah Allah jelaskan tentang kisah Bani Israil dalam surat Al-Maidah, dimana Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرائيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيباً وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً لَأُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيل

“Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari ) Bani Israil dan telah kami angkat diantara mereka 12 oran gpemimpin dan Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan sholat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu Bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan kumasukkan ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir diantaramu sesudah itu, sesungguhnya ia talah tersesat dari jalan yang lurus.” (Al-Maidah: 12)

Dari ayat tersebut Allah menjelaskan perjanjiannya bersama Bani Israil, perjanjian dalam dua sisi ; syarat dan ganjaran, adapun perjanjan bersama para pemimpin pilihan yang merupakan keturunan dari nabi Ya’kub yang berjumlah 12 orang, sedangkan perjanjian dengan para pemimpin dan orang-orang yang berada dibelakang mereka sebagai perjanjian atas setiap individu, dan perjanjian ini seperti yang dikenal dalam ilmu usul; ibrahnya bukan karena pengkhususan suatu sebab namun karena keuniversalitas lafadz, yaitu perjanjian atas seluruh manusia yang memiliki hubungan yang erat dengan Allah.

Adapun syarat-syaratnya adalah: Mendirikan sholat dan mencakup seluruh substansinya, menunaikan zakat harta dan hati, zakat ilmu dan pengetahuan, kemudian beriman kepada para rasul dan mengakui mereka dan sesuatu yang dibawa oleh mereka dengan perintah untuk beribadah kepada Allah, menjauhi Thoghut, dan tidak cukup hanya beriman dalam ucapan saja namun harus diaplikasikan dalam menolong mereka, manhaj mereka, jejak mereka dan da’wah mereka yang mereka bawa yaitu dengan bentuk pinjaman dan pengorbanan harta dan jiwa, dan bahkan tidak hanya memberikan pinjaman namun juga mencakup pada melakukan ihsan dalam berinfak dan bersedekah, karena yang demikian merupakan pokok utama dalam setiap permasalahan sampai pada proses penyembelihan dan penumpahan darah dalam berkorban.

Kemudian setelah itu ganjaran sebagai manifestasi dari syarat

وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً

“Kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik”

Karena konsekwensi pinjaman adalah kembali kepada pemiliknya, maka bagaimana pinjaman ini akan kembali dan kapan terjadinya? tentunya pinjaman tersebut akan kembali di dalam dunia dan di Akhirat, karena ia merupakan sebab terhapusnya dosa dan masuknya surga-surga, hal ini merupakan ganjaran yang paling sempurna dengan perjanjian, adapau bagi yang mengkhianatinya maka hasilnya sangatlah jelas yaitu kerugian di dunia dan di Akhirat,d an yang demikian merupakan kerugian yang sangat jelas.

Kemudian setelah pemaparan yang singkat ini wahai para aktivis da’wah, bersegeralah untuk selalu berbaik sangka kepada dirimu sendiri, karena sebaik-baik peninggalan adalah sebaik-baik warisan, yaitu melalui tarbiyah dengan pemahaman yang mendalam, iman yang kokoh, dan amal yang berkesinambungan.

Setidaknya ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh para aktivis da’wah, yang mana telah kami klasifikasikan pada tiga bagian:

1. Sifat yang mesti dimiliki oleh setiap individu (sifat fardiyyah).
2. Sifat yang mesti dimiliki dalam berinteraksi dengan masyarakat dan komitmen terhadapnya (sifat kolektif).
3. Sifat yang mesti dimiliki dalam rangka meningkatkan kualitas da’wah dan jihad fi sabilillah.

PERTAMA:
SIFAT-SIFAT FARDIYYAH

Adapun sifat-sifat fardiyyah yang mesti dimiliki oleh seorang aktivis da’wah adalah sebagai berikut:

1. Setiap individu hendaknya mengetahui jati dirinya dan bersungguh-sungguh meningkatkan diri hingga mencapai tingkat ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya, tunduk kepada segala sesuatu yang datang kepadanya, baik berupa perintah dan larangan. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya: “Yang disebut mujahid adalah orang yang bersungguh dalam taat kepada Allah”, maksudnya adalah sebelum kalian keluar ingin berhadapan dengan musuh dan memerangi mereka, hendaknya kalian menyiapkan diri semampu kalian dengan bersungguh-sungguh dan kontinyu memerangi musuh yang menguasai jiwa kalian yang selalu mengajak kalian berbuat ma’siat kepada Allah dan Rasul-Nya dan membangkang dari hukum yang telah di syari’atkan. Selama musuh ini masih melekat dalam diri kalian, sehingga menjatuhkan martabat kalian dan jauh dari ridla Allah SWT, maka kalian tidak akan mungkin mampu mengalahkan dan menguasai musuh Allah. Contoh yang lebih dekat adalah saat kalian memerangi manusia dari meminum khamar, namun dalam rumah kalian terdapat minuman tersebut, tentunya kenyataan seperti itu merupakan kontradiksi yang sangat gamblang antara perkataan dan perbuatan, dan akan menjadi penghancur wibawa kalian, penghalang aktivitas kalian, dan pembatas ruang lingkup kalian ditengah masyarakat umum.

Maka pertama kali yang harus kalian lakukan adalah menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah SWT dan melepasnya dari segala kebebasan yang bertentangan dengan syari’at Allah, baru setelah itu berda’wah kepada orang lain.

2. Setelah tingkatan jihad adalah tingkatan hijrah. Hijrah yang dimaksud disini bukanlah dalam arti dzahir; meninggalkan tempat tinggal dari kebisingan dan kesemrawutan, namun yang diinginkan adalah hijrah dari berbuat ma’siat kepada Allah menuju ketaatan dan ridla Allah SWT. Seorang muhajir hakiki adalah jika ia keluar dari tempat tinggalnya, karena dilingkungannya ia tidak menemui tempat yang layak untuk mempraktekkan secara leluasa hukum-hukum Allah dan Rasul-Nya. Namun jika seseorang keluar dari tempat tinggalnya bukan dalam rangka meningkatkan ketaatan kepada Allah tapi untuk berbuat ma’siat kepada-Nya; sungguh ia telah melakukan kesalahan yang sangat besar dan tidak akan memberikan manfaat sama sekali akan hijrahnya dari ujian dan musibah. sabagaimana yang telah dijelaskan oleh Raslullah saw dalam sabdanya saat ditanya tentang ma’na hijrah yang paling utama: “Adakah hijrah yang paling utama wahai Rasulullah? Rasul bersabda: hijrah dari sesuatu yang tidak disukai oleh Tuhanmu”. Dari sini jelas bahwa seseorang yang selalu melakukan ma’siat kepada Allah, maka hijrahnya dari tempat tinggalnya ketempat lain tidak ada nilainya sama sekali disisi Allah SWT, maka dari itu, saya mengingatkan kepada para aktivis untuk segera memerangi kekuatan besar yang berada dalam tubuh kalian sebelum kalian melakukan da’wah di alam luar, meencermati kondisi hati dan selalu memobilisasinya dengan ketaatan kepada Allah, baik dalam kadaan susah atau senang, sebelum berhadapan dangan kaum kuffar yang memerangi Islam. Hendaknya kalian -dengan kalimat sederhana- seperti seekor kuda yang diikat kuat dengan tali yang ditambatkan dibumi, walaupun begitu kuatnya mampu malepaskan diri dari ikatan tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Perumpamaan seorang mumin dan iman seperti seekor kuda yang memiliki berbagai perbedaan dari kuda liar yang selalu berkeliling mengitari lapangan, dan masuk kesetiap kebun, dengan gagah berani masuk kesuatu tempat yang terdapat tumbuhan/rumput yang hijau”.

Hendaknya sifat aktivis dakwah seperti seekor kuda liar dan melatihnya menjadi kuda peliharaan yang tertambat dengan tali.

3. Berusaha mendisiplinkan dan menertibkan aturan hidup, yaitu dengan lebih dahulu memerangi kebejatan lingkungan terdekat. Maksudnya disini adalah rumah tangga, hendaknya kalian memperbaiki rumah tangga kalian, kerabat, sahabat dekat dan lingkungan, bukan berarti dengan mencela, mencaci dan membantah mereka, namun dengan melakukan -secara individu dan interaksi sosial- sosialisasi akan keabsahan misi, prinsip dan ajaran Islam. Karena masyarakat yang terbiasa dengan melewati kehidupannya tanpa tujuan dan maksud yang jelas seperti halnya seekor binatang tidak mau mengikuti alur kehidupan kalian kecuali mereka telah melihat langsung gambarannya yaitu dengan memperlihatkan diri kalian kepada istri-istri, anak-anak, bapak-bapak, ibu-ibu, kerabat-kerabat dan sahabat kalian prilaku yang baik, walaupun pada awalnya kalian orang asing ditengah-tengah keluarga dan tempat tinggal kalian. Kursi jabatan yang selalu diimpikan kebanyakan orang dalam mimpi indahnya adalah tampuk kekuasaan dan jabatan yang enak, seakan seperti lampu yang penuh bara api yang panas bagi kalian. Ala kuli hal, kalian wajib melakuan perubahan kepada setiap orang yang kalian anggap paling dekat, dan katakanlah kapada saya: Demi Allah, adakah orang yang telah melakukan perbaikan dalam rumah tangganya, tidak mesti melakukan hal yang sama kepada orang lain? sungguh saya sangat gembira sekali dan tentram mendengar kabar adanya pergulatan dan perdebatan antara anggota jamaah dan kerabat mereka dalam rangka mempertahankan aqidah Islamiyah. Namun pada sisi lain saya merasa cemas sekali jika mendengar ada suatu tempat yang belum terjamah sama sekali oleh anggota jamaah sampai sekarang.

Yang perlu diperhatikan disini adalah seseorang jangan melakukan pertentangan atau jihad kecuali membekali diri dengan logika, seperti halnya dokter saat memeriksa pasiennya, karena pada hakikatnya seorang dokter tidak mengobati sipasien namun mengobati apa yang dalam dirinya, dengan segala daya dia memberikan nasehat dan motivasi, sehingga saat si dokter memberikan obat yang pahit sekalipun atau melakukan operasi pada bagian anggota badannya, maka pasien akan menerimanya dengan senang hati. Begitulah hendaknya para aktivis da’wah dalam mengarahkan saudaranya yang sedang terbuai kelalaian dan kesesatan menuju jalan yang lurus dan hidayah, mereka tidak merasa bahwa kalian menggurui mereka sehingga tidak timbul sikap permusuhan dari mereka. Sesungguhnya da’wah ini tidak akan tegak -sebagaimana yang telah saya utarakan dengan singkat dalam seminar sebelumnya- dengan perdebatan, baik lisan maupun tulisan, walaupun yang demikian merupakan hal mendasar dalam da’wah, namun jalan terbaik dan mulia adalah dengan menampakkan diri menjadi tauladan. Jika mereka memandang dan mengenal kalian dari kemuliaan perjalanan hidup, kesucian akhlak, dan memiliki semangat juang dijalan Allah, merekapun akan mudah menuruti perkataan dan ucapan kalian, tentunya hal tersebut merupakan cerminan dari sifat Rasulullah saw sebagaimana beliau pernah bersabda tentang karakteristik orang beriman: “Jika dipandang mereka selalu berdzikir kepada Allah “.

Saya tidak menyeru kalian untuk merubah diri kalian dengan serta merta, karena yang demikian tidak akan mudah kecuali dengan bertahap. Saat kalian ingin memerangi lingkungan dekat, berjuang dan berkorban demi mencapai tujuan, maka cara pengorbanan yang dilakukan secara tidak langsung akan membentuk pribadi baik, dan pada saatnya nanti akan menjadi suri tauladan yang baik dalam da’wah.

Hendaknya kalian mengiringinya dengan mempelajari al-Quran dan sunnah dalam da’wah dengan penuh keseriusan dan kejelian hingga dapat memahami cara yang tepat mencari jalan hidup yang diinginkan Islam dan tipe macam apa yang dicintai Allah SWT atau yang diidamkan oleh Rasulullah saw. Sifat, karakteristik dan akhlak apakah yang dituntut Islam kepada para aktivis gerakan Islam hingga mampu mengangkat bendera da’wah dan jihad setelahnya? tentunya diantara banyak proses dalam menyiapkan kelompok yang memiliki kecerdasan dan kesiapan menghadapi perang membutuhkan 15 tahun yang berkesinambungan dalam marhalah tatsqif dan tadrib (pelatihan). Maka hendaknya kalian mempelajari secara rinci periode persiapan ini dan memahami fase-fasenya, sehingga dapat mengetahui sifat yang bagaimana yang diutamakan oleh Rasullullah saw dalam membentuk para pengikutnya sebelum mempersiapkan yang lainnya, mana yang lebih dahulu diutamakan dan mana yang diakhirkan? dan batas amal apakah yang perlu dikembangbangkan? kapan pujian kepada mereka diberikan? Tauladan inilah yang mesti dijadikan sandaran dalam rangka membersihkan diri. Kalaulah bukan karena waktu yang terbatas, saya akan menjelaskan secara detail apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw: “Barangsipa yang cintanya karena Allah, murka karena Allah, memberi karena Allah, dan mencela karena Allah maka telah sempurnalah keimanannya“.

Bahwa manusia tidak akan sempurna keimanannya kecuali ia melandasi segala kecintaan, kemurkaan/kebencian, celaan dan pemberiannya karena Allah SWT semata, tidak ada sedikitpun motivasi dan dorongan serta ambisi pribadi apalagi duniawi yang melekat dalam dirinya. Dalam hadits lain Rsulullah saw bersabda: “Allah memerintahkan kepada saya 9 perkara: takut kepada Allah saat sunyi dan ramai, menegakkan keadilan saat marah dan suka, merasa puas saat miskin dan kaya, menyambung silaturrahim saat terputus, memberi kepada orang yang mengharamkannya kepadaku, memaafkan orang yang mendzalimiku, menjadikan diam sebagai bahan perenungan, lidah sebagai dzikir, dan pandangan sebagai ibrah (pelajaran)”. Setelah itu beliau melanjutkan: “Dan memerintahkan kapada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar”. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan “wasatan” adalah jika memfokuskan diri kepada melakukan amar am’ruf nahi mungkar, wajib bagi setiap individu memiliki sifat demikian, karenanya tidak akan mungkin terlaksana da’wah ini kecuali dengan merealisasikan tuntutan yang urgen ini.

KEDUA:
SIFAT-SIFAT KOLEKTIF

Setelah membahas sifat-sifat personal, kita membutuhkan bagian lain yaitu sifat-sifat kolektif sebagai penopang pembangunan kehidupan bersama dan melakukan konsolidasi sistem gerakan serta menambah kekokohan jamaah agar terjalin sesama anggota saling cinta, gotong royong dan tolong menolong, saling memberi nasehat dan wasiat pada kebaikan dan kesabaran serta bersama-sama melaju dalam jalan da’wah.

Sifat-sifat ini juga dibutuhkan oleh jamaah lainnya dimuka bumi ini karena jika tidak, akan terjadi diantara mereka saling mengedepankan kepentingan pribadi sehingga tidak memiliki hubungan yang erat dan pada akhirnya mereka tidak mampu melawan kebatilan dan memberantasnya. Saya tidak memungkiri kebenaran yang ada dalam tubuh umat sifat yang mulia dan akhlak yang terpuji, namun yang sangat disayangkan adanya keinginan menonjolkan sifat individualnya karena jika yang demikian masih melekat dalam tubuh suatu jamaah maka akan sulit menolak tantangan yang lebih besar, kecuali hanya berkisar kepada perbaikan pribadi.

Misi yang harus dilakukan setelah memperbaiki diri, perjalanan hidup setiap anggota adalah bertawakkal (menyerahkan segala urusannya) kepada Allah sehingga menghasilkan keharuman citra dan sejarah yang mulia dan diirngi dengan kesempurnaan amal jama’i (kolektif). Bahwa akrobat, sekalipun ia berani, kuat dan mampu mengangkat beban yang berat dan dapat melawan beberapa orang dalam satu pertandingan, namun ia tidak akan mampu menandingi sekelompok tentara yang tertata rapi. Demikianlah banyak diantara kita yang terpecah-pecah dalam mensosialisasikan kebajikan namun tidak memiliki ikatan hati dan ukhuwah, ibaratnya mereka seperti pemain akrobat yang tidak mau bekerja sama dengan kelompoknya secara teratur namun ia mau menghadapi musuh yang bersatu dalam barisan yang rapi. Kebaikan individu umat islam, kepribadian yang baik dan terpuji, baik ketinggian akhlak dan perjalanan hidup yang suci adalah merupakan keniscayaan, namun kami akan merasa tenang dan tentram jika hal tersebut diiringi dengan kebaikan kolektif.

Al-Quran telah menjelaskan permasalahan ini dalam beberapa ayat-ayatnya, sebagaiman telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah saw secara gamblang pada sekian banyak sabdanya. Jika kita mau menelaah Al-Quran dan sirah Rasulullah saw dan sejarah para sahabat -semoga Allah melimpahkan ridla-Nya kepada mereka- akan kita dapati suri tauladan yang baik yang tidak terhitung jumlahnya tentang akhlak kolektif yang menakjubkan, karena itu kalian hendaknya menelaah kembali kitab-kitab yang berkenaan dengannya secara teliti dan cermat hingga melahirkan pertanyaan: apa dan dari segi mana kekurangan akhlak tersebut, kemudian apa kiat-kiat untuk mengetahui akhlak tersebut.
Fenomena yang dapat dilihat dari kehidupan kita adalah bahwa setiap individu tidak bisa hidup dalam kesendirian tapi mesti berinteraksi dengan orang lain, jika ada dalam setiap individu memiliki sifat berbaik sangka, sikap terpuji, akhlak mulia, itsar, dan berkorban, maka perbedaan karakter tidak akan menjadi penghalang dalam membangun kebersamaan diantara mereka, karana suatu jamaah tidak akan dapat terbentuk kecuali berdiri diatas prinsip ; membuang buruk sangka terhadap orang lain, sebagaimana ia mampu membuang buruk sangka yang ada dalam jiwanya sendiri. Jika tidak dapat menemui sifat itsar dan berkorban dalam jiwa kalian, maka janganlah berfikir mampu akan melakukan revolusi (perubahan) dalam kehidupan sosial.

KETIGA:

Sifat yang mesti dimiliki dalam rangka meningkatkan kualitas da’wah dan jihad fi sabilillah.

1. MUJAHADAH DI JALAN ALLAH

Adapun sifat ketiga adalah mujahadah (bersungguh-sungguh) dalam barjuang di jalan Allah SWT, hal ini telah disebutkan dalam Al-Quran dan sunnah Rasul secara detail dan terperinci. Pertanyaannya adalah: Bagaimana dan tingkatan mana yang harus diaplikasikan lebih dahulu? untuk menjawabnya kita harus mencermati sesuatu yang tersirat dalam Al-Quran dan sunnah, baik dari segi hukum dan pendidikan, dan meneliti kembali dari segi mana yang dapat kita jadikan senjata untuk berperang dijalan Allah SWT? dari sini secara singkat saya akan jelaskan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh setiap aktivis dalam bermujahadah di jalan Allah SWT.

2. SABAR

Sabar merupakan konsekwensi dari sifat pertama.

Sifat ini bukan hanya merupakan salah salah konsekwensi logis yang harus diterapkan dalam bermujahadah di jalan Allah, namun juga merupakan bagian dari sifat dalam segala hal, perbedaannya adalah ; bahwa dalam mujahadah di jalan Allah (jihad) membutuhkan kesabaran yang begitu kuat sehingga tidak mudah lentur dan lemah keimanannya, sedang jihad dalam arti bekerja dan berusaha juga membutuhkan kesabaran namun dalam ukuran yang berbeda.

Sabar dalam jihad dijalan Allah memiliki berbagai macam cara: diantaranya adalah kehati-hatian dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu kegiatan, atau step by step (selangkah demi langkah). Selain itu adalah al-istiqamah dan gigih dalam beramal sehingga tidak mudah futur saat menjumpai kesulitan, ujian dan rintangan. Atau juga tidak mudah berputus asa, jauh dari sifat al-wahn (cinta dunia dan takut mati) walaupun tanda-tanda keberhasilan yang diharapkan belum tampak jelas tapi terus bekerja walau dalam keadaan bagaimanapun. Adapaun ciri lainnya ; tidak mudah goyah saat berhadapan dengan bahaya, kesulitan, rintangan yang akan mengancam jiwanya. Tidak mudah kehilangan keseimbangan walau dalam keadaan yang sangat kritis dan genting, baik yang menyangkut dengan gejolak hati. Tidak gegabah. Tidak hanya mengandalkan perasaan sebelum mengerahkan nalar dan penelitian (cek dan ricek) terlebih dahulu. Dan selalu melakuakn kegiatannya dengan penuh ketenangan, kecermatan akal, ketegaran dan kegigihan.

Perlu diketahui bahwa kalian tidak hanya diperintahkan untuk bersabar saja namun juga deperintahkan untuk mengokohkan dan meneguhkan kesabaran tersebut didalam lubuk hati kalian. Menghadapi kekuatan musuh yang mamiliki persenjataan lengkap harus dengan senjata yang lebih unggul dari mereka, sehingga dapat dengan mudah menghancurkan dan menundukkan mereka, Allah SWT berfirman: “dan kuatkanlah kesabaran kalian“ setelah sebelumnya diperintahkan: “wahai orang-orang yang beriman bersabarlah kalian”.

Sesungguhnya saat berperang dengan mereka guna meninggikan bendera kebenaran harus diimbangi dengan kesabaran, karena kalian mungkin tidak dapat menemui diri kalian yang layak dengan asumsi bahwa mempersenjatai diri dengan sepuluh macam kesabaran sudah cukup. Bacalah sejarah peristiwa perang dunia kedua, bagaimana kesabaran yang ditampakkan oleh bangsa Jerman, Jepang dan Amerika dalam menegakkan kebatilan, mereka menghancurkan pusat laboratorium, pabrik-pabrik, rumah-rumah dan terminal-terminal dengan tangan mereka sendiri, padahal dengan susah payah mereka membangunnya dan memakan waktu yang begitu lama. Jika memang harus terjadi peperangan, kenapa harus tega membantai manusia dengan tank-tank yang dikendarai prajurit yang kekar diatas roda-roda yang terbuat dari besi yang kuat? Kenapa mereka begitu sabar dan istiqamah melakukan penyerangan dengan pesawat tempur, padahal mereka juga terancam kematian? selama kesabaran tidak mencapai 105 % dibanding kesabaran mereka, kita tidak akan mungkin bisa melawan dan mengalahkan mereka.

Selama dari segi kekuatan dan jumlah kita tidak diperhitungkan oleh mereka, maka kalian tidak boleh merasa rendah diri namun tanamkanlah kekuatan diri dan jiwa dengan kesabaran, tsabat (keteguhan hati), dan istiqamah.

3. ITSAR

Memiliki sifat itsar (mendahulukan kebutuhan/kepentingan orang lain) dan jiwa berkorban; baik terhadap waktu, tenaga, fikiran dan masa depan, dan berkorban terhadap cita-cita dan harapan.

Selama kita masih terus dianggap terbelakang dibandingkan dengan kekuatan mereka dan untuk melengkapi kekurangan -dari segi senjata dan personil- untuk mengalahkan mereka agak sulit dan membutuhkan waktu lama, maka kita harus memiliki keunggulan lain; jiwa berkorban dan itsar (mementingkan hajat orang lain). Namun yang membuat hati saya sedih dan meneteskan air mata; ada diantara kita yang sudi menjual diri mereka kepada musuh-musuh Allah hanya karena ingin mendapatkan harta yang sedikit.

Hal tersebut merupakan fenomena yang dapat menghilangkan gairah umat untuk berjuang sehingga tidak ada lagi harapan yang ingin di capai. Ada diantara mereka yang berat mengorbankan diri untuk berkhidmah kepada agama Allah walau dengan imbalan yang minim. Jika diantara kita tidak ada yang mau berkorban dan tidak berusaha memompa diri dalam berjihad dijalan Allah, maka bagaimana mungkin sebuah gerakan Islam akan maju dan berkembang ditengah arus globalisasi yang kian gencar ini. Padahal tidak ada suatu gerakanpun didunia ini yang bisa maju dan berkembang jika hanya bergantung kepada personilnya, hanya mengandalkan kekuatan tangan dan kaki saja. Karena keduanya tidak akan mungkin memberikan manfaat jika tidak diiringi dengan hati yang bersih dan akal yang cerdas. Dengan kata lain kami membutuhkan pemimpin dan jendral yang berilyan agar dapat dimanfaatkan dalam da’wah … namun ironisnya; mereka yang memiliki potensi ideologi dan kecerdasan akal, memiliki kecerdasan dalam meningkatkan kesejahteraan hidup di dunia, gigih dalam bekerja siang dan malam dan memiliki prestise yang tinggi, namun tidak memiliki perhatian terhadap da’wah, apalagi mereka tidak mau mengorbankan karirnya maka akan sulit mewujudkan impian dan harapan guna membangun Islam dan bangkit dari keterpurukan.

Jika kalian tetap mengharapkan kepada mereka yang kering akan jiwa berkorbannya guna memenangkan peperangan kepada mereka yang suka berbuat kerusakan dimuka bumi ini, yang gencar menginfakkan harta mereka demi menegakkan kebatilan, maka tidak ada yang dapat kalian raih dan capai kecuali hanyalah kehinaan belaka.

4. SEMANGAT DALAM MENGGAPAI CITA-CITA

Jika ada yang memahami misi gerakan ini hanya sekedar pemberian jaminan kehidupan yang tentram sementara tidak ada dalam dirinya tanggung jawab untuk menyebarkannya, maka pada hakikatnya pemahaman tersebut tidak akan memberikan kontribusi positif dalam gerakan da’wah ini, ibaratnya tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan rasa lapar.

Sesungguhnya kewajiban kita semua adalah memiliki hati yang bergelora dan menyala yang bisa disumbangkan demi kemaslahatan da’wah. Paling tidak harus ada dalam diri kita jiwa semangat memajukan da’wah ini. Jika anak anda sakit, maka jangan dibiarkan begitu saja, tapi bawalah ia ke dokter. Saat anda tidak menemui solusi akan kebejatan moral anak anda dan membuat kekhawatiran yang mendalam sehingga mendorong anda untuk berusaha dan bekerja keras untuk memperbaikinya, maka lakukanlah sesegera mungkin.

Kita harus memiliki perasaan yang jujur dalam setiap keadaan guna mencapai misi ini, bersikap tenang, ikhlas dan bersih dari keinginan duniawi, dan selalu berkeinginan untuk meningkatkan kesungguhan, sehingga urusan pribadi dan keluarga dinomor duakan, bahkan tidak menolehnya kecuali dengan sikap pasif. Kita tidak melakukan usaha untuk urusan pribadi saja kecuali hanya sedikit waktu atau tenaga yang dialokasikan, sehingga pekerjaan yang kita lakukan tidak hanya tertuju pada kesenangan hidup duniawi saja. Perasaan ini jika tidak bersumber dari lubuk hati yang murni, dan diiringi dengan ruh dan jiwa bergelora, maka akan sulit memberikan kewibawaan terhadap perkataan yang kita ucapkan. Apakah kalian tidak melihat, mayoritas manusia yang mendukung dan memberikan motivasi melalui opini yang mereka sampaikan, namun sedikit diantara mereka yang mau berpartisipasi dalam gerakan ini dan berkorban dengan harta dan jiwa mereka.

Kalau saja pada tiap diri kita memiliki pemikiran yang demikian, dan berusaha mengevaluasi apakah kita termasuk anggota jamaah ini dalam bentuk ideologi saja atau secara keseluruhan, atau ada dalam jiwa ini keinginan yang bergelora untuk merealisasikan misi da’wah dan berusaha semampunya membentuk perasaan ini dalam jiwa walaupun tidak memiliki hubungan yang erat dengan da’wah? padahal sejatinya, jika hati manusia memiliki ikatan yang erat dengan misi da’wah, maka ia mesti membutuhkan motivasi dan mobilisasi dari pihak lain, karena merupakan hal yang mustahil, adanya kekuatan di pusat namun dicabangnya ada kelemahan dan kelalaian dalam tugas menyebarkan da’wah sehingga penyakit incapabiliti dan paralizati terjangkit, hanya bisa memberikan solusi dengan memindahkan sebagian anggotanya dari suatu tempat ketempat lainnya atau menonaktifkannya dari da’wah.

Jika ada diantara kalian anaknya sakit, janganlah kalian serahkan hidup dan mati anak itu kepada orang lain, jangan anda tinggalkan begitu saja dengan alasan tidak ada yang mampu menyembuhkannya, tidak ada yang memberikannya obat atau tidak ada dokter. Jika kalian tidak menemukan orang yang mampu menngobatinya maka hendaknya kalian melakukannya sendiri, karena anda lebih berhak daripada orang lain. Tidak mustahil ada orang yang memiliki perhatian terhadap anak orang lain dan berusaha ingin mencampuri urusannya, namun sangat tidak mungkin ada orang yang tega menutup matanya terhadap urusan anaknya sendiri dan tidak mau berusaha mengobati anaknya jika jatuh sakit.

Demikian juga hubungan kalian dengan da’wah ini yang bersumber dari lubuk hati kalian, bagaimana mungkin kalian rela acuh terhadap da’wah ini, sibuk dengan urusan lain, sebagaimana tidak mungkin jika kalian hanya bersantai dan duduk-duduk dirumah, sibuk dengan pekerjaan pribadi, dengan alasan tidak ada yang membantu dalam meningkatkan ruhiyah atau menegurnya jika melakukan kesalahan. Jika hal ini tidak menunjukkan sesuatu pada diri kalian kecuali karena lemahnya hubungan diri kalian dengan Allah dan kurangnya semangat berkorban untuk meninggikan kalimat Allah dimuka bumi.

Jika saja hubungan kalian dengan Allah sangat kuat, maka tentu kalian akan melupakan diri kalian sendiri, tidak akan takut terhadap kematian dan kehidupan yang penuh hambatan. Maka perkenankan kepada saya mengatakan sesuatu ; jika kalian melangkahkan kaki dalam da’wah ini dengan hati yang dingin, maka pasti kalian akan menemui kegagalan yang dahsyat, kegagalan yang tidak akan memancarkan keberanian para generasi selanjutnya untuk bergelut dalam gerakan da’wah hingga masa yang panjang. Hendaknya kalian memperlihatkan ketegaran hati dan akhlak terpuji sebelum memikirkan langkah berikutnya yang begitu besar, menyiapkan diri dengan keberanian dan kegigihan serta siap menghadapi bahaya yang siap menghadang dalam berjihad dijalan Allah SWT.

5. BERKESINAMBUNGAN DAN TERATUR

Hendaknya kaian membiasakan diri dalam melakukan kegiatan yang berkesinambungan dan teratur. Sungguh umat Islam sebelum kalian telah mengaplikasikan hal itu, dengan melakukan perbuatan yang mudah dan tidak melangkah kecuali jelas maksud dan tujuannya. Walaupun pekerjaan yang mereka lakukan sebelumnya termasuk sia-sia seperti debu yang berterbangan. Hendaknya kalian merubah kebiasaan kalian dan melatih diri kalian dengan pekerjaan yang tetap, memiliki prospek dan hasil dalam jangka panjang dengan teratur dan rapi. Karena setiap perbuatan walaupun nilainya rendah dalam pandangan kalian namun memiliki nilai yang strategis, hendaknya kalian melakukannya dengan itqan (propesional dan proporsional) tanpa menunggu hasil dengan tergesa-gesa, tanpa mengharapkan pujian dan ucapan terimakasih dari orang lain atas kerja keras kalian.

Karena medan jihad tidak hanya satu periode dan setiap prajurit dalam berperang tidak semuanya maju kebarisan depan, namun dalam bahasa jihad perang hanya sekali dan karenanya membutuhkan persiapan yang matang dan waktu yang panjang, jika ada beberapa ribu pasukan sedang berperang menghadapi musuh dibarisan terdepan, maka harus ada barisan dibalakang sepuluh ribu pasukan lain yang berdiri dan sibuk menyiapkan kebutuhan perang, walaupun pada kenyataanya nilai tidak sebanding dengan orang yang terjun langsung dalam perang.

Semoga kita semua menjadi aktivis dakwah yang mau memiliki sifat-sifat tersebut diatas sehingga mampu mengemban amanah dakwah secara maksimal dan mampu melakukan perbaikan di tengah masyarakat yang sedang dilanda sakit.

Allahu Akbar Walillahilhamdu…

Sumber : http://www.al-ikhwan.net/sifat-sifat-aktivis-dawah-227/

Rabu, 16 September 2009

PKS: SBY Restui Chandra-Bibit Tersangka

Vina Nurul Iklima
Bibit-Chandra
(inilah.com /Agus Priatna)


INILAH.COM, Jakarta - Penetapan tersangka Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto dinilai terlalu dipaksakan. Bahkan, penetapan tersangka dua Wakil Ketua KPK tersebut dianggap atas restu atau izin presiden SBY.


Anggota Panja RUU Pengkor Nasir Jamil mengakui, bisa jadi polisi memiliki izin dari Presiden SBY. Karena sebelumnya Bibit dan Chandra masih menjalani pemeriksaan. Sementara pada pukul 17.00 WIB polisi buka puasa bersama dengan Presiden SBY dan Wapres Jusuf Kalla.


"Kemudian malamnya pimpinan KPK ditetapkan sebagai tersangka. Jadi bisa saja polisi telah mengantongi izin presiden. Polisi kan bertanggungjawab presiden," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9).

Dijelaskan politisi PKS ini, menurut aturan yang ada, semua penanganan kasus yang dilakukan polisi harus selalu dilaporkan ke SBY. "Ini semua sudah sesuai restu SBY. Biar bagaimanapun juga Polri akan melaporkan kepada presiden, jadi tentu saja tahu perkembangan kasus," tutur Nasir. [jib]

Sumber ; http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/16/156621/pks-sby-restui-chandra-bibit-tersangka/

PKS-PKB Desak SBY Tarik RUU Pengkor

Vina Nurul Iklima
Susilo Bambang Yudhoyono
(inilah.com/Wirasatria)


INILAH.COM, Jakarta - Pembahasan RUU Pengadilan Tipikor (Pengkor) yang kian lama telah melenceng dari pembahasan sebelumnya dinilai bakal merugikan eksistensi KPK. Karena itu, PKS dan PKB mendesak Presiden SBY untuk menarik RUU tersebut.


"PKS sepakat dengan PKB agar presiden segera menarik RUU Pengkor, karena RUU ini sudah jauh menyimpang dari koridor awal," ujar anggota Panja RUU Pengkor Nasir Jamil di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9).


Sepertinya, ia menjelaskan, pemerintah memberi angin untuk agar RUU tersebut melenceng. Bahkan ada wacana yang berkembang, jika RUU ini sudah resmi diberlakukan, segara proses akan berhenti total. "Ini kan gawat sekali," kata politisi PKS ini.

Masalahnya, lanjut Nasir, tidak tertutup kemungkinan malam ini akan dilakukan pengambilan sikap tingkat I. Ada Rapat Pansus Tipikor dengan pemerintah malam ini.

"Yang jelas PKS akan konsisten soal 3 poin keberatan kami, masalah komposisi hakim, penyadapan, dan penuntutan. PKS bisa menolak untuk membahas hal itu, karena di luar konteks. Namun, kalau disepakati, kami masih keberatan saja," jelas Nasir. [jib]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/16/156614/pks-pkb-desak-sby-tarik-ruu-pengkor/

PKS: SBY Dalang KPK-Polri Saling Makan

Vina Nurul Iklima
Fachry Hamzah
(inilah.com /Dokumen)


INILAH.COM, Jakarta - Perseteruan dua lembaga penegakkan hukum yakni KPK-Polri ternyata telah berlangsung lama. Sehingga wajar jika kemudian keduanya dianggap saling makan dan saling tikam. Namun bagi PKS dalang itu semua adalah Presiden SBY.


"Apa anda tidak melihat ini kelanjutan statemen presiden (SBY) yang lalu itu? Audit dari BPK itu kan berlanjut. Dalangnya memang siapa? Jangan bilang dalang Bambang Hendarso, tapi Presiden dong," ujar Wakil Sekjen PKS Fachry Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9).


Anggota Komisi III DPR ini mengatakan, KPK yang diposisikan masyarakat bak pahlawan secara sendiri akan dimakan pihak lain. Apalagi, lanjut dia, Presiden SBY sudah memberikan menyatakan secara terbuka jika KPK superbody.

"Konflik antara Polisi, Kejaksaan, dan KPK itu dari dulu. Saling makan ini terjadi dari dulu. Ya pasti dipretelin, karena KPK terlalu berlebihan," katanya.

Dijelaskan dia, memang sejak awal kedua lembaga melakukan persaingan lembaga. Padahal, menurut Fachry, dirinya sudah mengingatkan berkali-kali ke ketua KPK nonaktif Antasari Azhar tidak superbody.

"Kalalu dominan akan dimakan yang lain, dan itu terjadi kan sekarang," jelas Fachry. [jib]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/16/156591/pks-sby-dalang-kpk-polri-saling-makan/

Soeripto : PKS Akan Bela KPK

Raden Trimutia Hatta
Soeripto
(inilah.com/ Bayu Suta)


INILAH.COM, Jakarta - KPK kini terancam tak bergigi setelah dua pimpinannya kembali ditetapkan sebagai tersangka. Bila ternyata penetapan tersangka, Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto merupakan upaya penggembosan KPK, maka PKS tidak akan tinggal diam.


"Saya akan bela KPK. Bila memang ada skenario untuk menghancurkan KPK, saya yang akan jadi orang pertama menentang keras," ujar anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Soeripto kepada INILAH.COM, Jakarta, Rabu (16/9).

Menurut Ketua Dewan Pakar PKS ini, seharusnya rivalitas antara Polri, Kejaksaan Agung dengan KPK tidak perlu ada. "Karena KPK didirikan untuk mem-back up peran Polisi dan Kejakgung yang lemah soal tindak pidana korupsi," katanya.

Soeripto menyatakan, soal pernyataan salah satu pimpinan KPK M jasin yang menyatakan pemeriksaan terhadap Chandara dan Bibit merupakan Komisi III DPR tidaklah benar. Karena secara institusi, tidak mungkin bisa DPR memberikan order ke polisi.

"Tapi seingat saya, pernah ada kesimpulan dari rapat dengan pendapat antara Komisi III dengan Polri yang menyebutkan, dalam rangka penegakan hukum, siapapun apakah itu dari KPK, Kejaksaan maupun KPK harus tetap dilakukan pemeriksaan dan dimintai keterangan," ungkapnya. [mut]


Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/16/156510/soeripto-pks-akan-bela-kpk/

FPKS Minta Pemerintah Tarik RUU Pengadilan Tipikor

Irma Yani - Okezone

JAKARTA - Rancangan Undang-undang Pengadilan Tipikor dianggap telah menyimpang dari koridor awal pembahasannya di Panitia Kerja (Panja) DPR. Oleh karena selayaknya pemerintah menarik draft RUU ini dari pembahasan di DPR.

"Saya sepakat, dengan PKB agar presiden segera menarik RUU Pengadilan Tipikor. Karena RUU ini sudah jauh menyimpang dari koridor awal. Sepertinya pemerintah memberi angin untuk melencengkan RUU ini," kata anggota Panja RUU Pengadilan Tipikor dari Fraksi PKS, Nasir Jamil, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/9/2009).

Bahkan, lanjut Nasir, ada wacana yang berkembang jika RUU Pengadilan Tipikor ini sudah resmi diberlakukan, maka segala proses pemberantasan korupsi yang selama ini dijalankan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi akan berhenti total.

"Ini gawat sekali. Masalahnya, tidak tertutup kemungkinan pengambilan keputusan tingkat satu. Karena malam ini rencananya akan berlangsung rapat antara Panja Tipikor dengan pemerintah," tuturnya.

Nasir menegaskan dirinya, dan partainya akan tetap konsisten dengan tiga poin keberatannya dalam pembahasan masalah hakim, penyadapan, dan penuntutan Tipikor.

"Jika tetap disahkan, dan sudah disepakati, maka jalan akhir kami akan tetap menyatakan keberatan," tegasnya.(hri)

Sumber : http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/09/16/1/258057/fpks-minta-pemerintah-tarik-ruu-pengadilan-tipikor

PKS Tidak Ingin KPK Dimandulkan

Moksa Hutasoit - detikNews

Jakarta - PKS bersuara keras soal RUU Pengadilan Tipikor dan kewenangan KPK. Partai ini meminta agar kewenangan KPK tidak dipreteli. Apalagi itu dilakukan dengan tujuan balas dendam karena ada teman atau kerabat pihak tertentu yang ditangkap KPK.

"Kita masih sangat membutuhkan peran KPK. Sejauh ini peran yang dijalankan oleh KPK sudah cukup baik membuat orang jera melakukan korupsi. Korupsi harus diberantas karena ini mental yang tidak terpuji, jangan madulkan KPK," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring dalam siaran pers, Rabu (16/9/2009).

Korupsi, lanjut Tifatul, adalah musuh kemanusiaan karena kekayaan negara dicuri dan tidak bisa didistribusikan secara merata untuk rakyat.

"Sebelum KPK dibentuk dahulu, kita bahkan mendatangkan pihak-pihak ahli korupsi dari negara lain dan belajar dari mereka seperti dalam kasus korupsi di Hongkong misalnya yang sukses meminimalisir korupsi yang merajalela
di lembaga kepolisian Hongkong. Dalam kurun waktu 15 tahun mereka berhasil mengatasinya," jelas Tifatul.

Adalah tekad semua pihak untuk memberantas korupsi di Indonesia. Dahulu kehilangan APBN mencapai 30 persen setiap tahun, dan sekarang angka tersebut mulai menurun.

"Ada perubahan sikap mental dari aparat. Jadi eksistensi KPK dan Pengadilan Tipikor harus tetap dilanjutkan. PKS menolak pengurangan kewenangan-kewenangan KPK. Ini sama saja mempreteli dan memandulkan KPK. Peran penuntutan tetap bisa dipertahankan, hakim ad hoc dan bahkan penyadapan sesuai prosedur masih dibolehkan," urainya.

Tifatul bahkan mengusulkan agar kewenangan KPK ditambah. Seperti mengeluarkan SP3. Dan Kalau UU Tipikor ini berlarut-larut dan melewati batas waktu, PKS mengimbau Presiden SBY untuk mengeluarkan Perpu Tipikor. "Sebab jika KPK sukses maka citra pemerintah dimata rakyat pasti akan semakin positif," pungkas Tifatul.


Sumber : http://www.detiknews.com/read/2009/09/16/190813/1205192/10/pks-tidak-ingin-kpk-dimandulkan

Selasa, 15 September 2009

PKS DKI: Pendidikan Gratis 12 Tahun

Triwisaksana
(inilah.com /Agus Priatna)


INILAH.COM, Jakarta - PKS berjanji akan mendorong program pendidian gratis 12 tahun dalam APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) DKI Jakarta. Caranya, dengan meningkatkan dan efisiensi APBD.


Hal itu diungkapkan Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Triwisaksana, dalam silaturahim DPW PKS dengan tokoh masyarakat, di Kantor DPW PKS DKI, Senin (14/9). Menurut pernyataan tertulisnya yang diterima INILAH.COM, PKS menegaskan kembali akan tetap memperjuangkan pendidikan gratis 12 tahun melalui fraksinya di DPRD DKI.


Menurut dia, ada empat faktor pendukung agar program pendidikan gratis 12 tahun dapat terealisasi. Yakni, adanya komitmen yang kuat dari seluruh elemen pemerintahan, efisiensi anggaran, peningkatan penerimaan daerah, dan evaluasi saham pemerintah pada perusahaan daerah dan patungan.

“Tahun 2006 lalu, FPKS sebagai kekuatan politik terbesar di DPRD bersama parpol lainnya berhasil menggolkan program pendidikan gratis 9 tahun di Jakarta,” paparnya.

Peningkatan penerimaan daerah, kata dia, menjadi salah satu cara agar program pendidikan gratis 12 tahun dapat terlaksana. Selain itu, langkah yang dapat ditempuh adalah evaluasi terhadap saham pemerintah daerah dan perusahaan patungan yang kurang menguntungkan yang kemudian dialihkan kepada anggaran pendidikan.

“Diperlukan peningkatan penerimaan daerah. Khususnya terfokus pada pajak reklame, pajak parkir dan pajak kendaraan bermotor, serta evaluasi terhadap kebocoran-kebocoran dana yang terjadi,” jelas Wakil Ketua DPRD DKI ini.

Ketua Fraksi PKS Nurmansjah Lubis sendiri menilai realisasi APBD 2009 masih belum optimal. Diantaranya, karena tidak tercapainya pendapatan derah yang diprediksi mencapai Rp 1,4 triliun.

“Dengan menurunnya pendapatan daerah kali ini, seharusnya dilakukan penghematan pada anggaran. Seperti birokrasi dan penajaman program maupun kegiatan-kegiatan yang tidak jelas,” kata dia. [nuz]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/15/155924/pks-dki-pendidikan-gratis-12-tahun/

PKS: Jadikan Lebaran Rekonsiliasi Nasional

Raden Trimutia Hatta
Hilmi Aminuddin
(inilah.com /Dokumen)


INILAH.COM, Jakarta - Dalam 5 hari kedepan, umat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari raya Idul Fitri atau Lebaran. PKS pun mengimbau, agar seluruh rakyat Indonesia khususnya para elit politik menjadikan lebaran sebagai momentum melakukan rekonsiliasis nasional.


"Dalam suasana keprihatinan dimana ekonomi yang masih belum bangkit dan adanya bencana di sana-sini, mari kita, khususnya para elit menjadikan lebaran ini sebagai momentum melakukan rekonsiliasi nasional." ujar Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin kepada INILAH.COM, Jakarta, Selasa (15/9).


Hilmi juga mengajak, agar seluruh masyarakat Indonesia dalam suasana yang fitri dapat meningkatkan rasa empati satu sama lain. Terutama untuk saudara-saudara yang belum lama ini terkena musibah.

"Bukan untuk pamer dan bukan untuk acara hura-hura, sesuai dengan suasana sejuk di Ramadhan yang kita bangun ini. Dan semoga suasana taat ini, pada syawalnya nanti juga harus tetap taat dan jangan melakukan maksiat lagi," ungkapnya.

Menurut Hilmi dengan membangun suasana politik yang sejuk, penuh kerukunan dan silaturahim yang kokoh serta tolong menolong akan mempu meredam munculnya komplikasi sosial di tanah air. Semoga lebaran ini, juga dapat menjadi momentum untuk kebangkitan Indonesia. [mut]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/15/155946/pks-jadikan-lebaran-rekonsiliasi-nasional/

Jatah Menteri PKS Lebih Banyak?

Mevi Linawati
Alfan Alfian
(ist)


INILAH.COM, Jakarta – Susilo Bambang Yudhoyono kini tengah berusaha menenangkan partai koalisi pendukungnya dengan komposisi menteri lebih dari 50%. Hal ini demi menjaga agar tidak terjadi kecemburuan yang bisa menggoyahkan stabilitas. Salah satunya, dengan memberi porsi yang lebih kepada PKS di kabinet. Betulkah?


"Pak SBY juga sudah menyatakan semua parpol mendapatkan jatah menteri," ujar Direktur Riset dan Publikasi Akbar Tandjung Institute, Alfan Alfian kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (15/9).


Dengan cara mengakomodasi semua parpol pendukungnya, kata Alfan, dapat mengatasi protes dari para mitra koalisi. Apalagi, belakangan SBY mengajak PDIP dan Golkar bergabung ke dalam pemerintahan.

"SBY punya cara tersendiri menenangkan mitra koalisi. Tentu supaya tidak ada kecemburuan dengan partai yang tidak ikut koalisi tapi diambil. Itu supaya tidak terjadi politik resistensi," katanya.

Alfan kemudian mencontohkan terjadinya gelombang protes yang dilancarkan PKS atas dukungan Partai Demokrat kepada Taufiq Kiemas sebagai calon Ketua MPR. Sehingga, bisa jadi jatah menteri bagi PKS akan lebih banyak daripada parpol koalisi lainnya.

"Hal ini supaya tidak melakukan protes politik yang bisa goyahkan stabilitas kabinet," pungkasnya. [mvi/nuz]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/15/155970/jatah-menteri-pks-lebih-banyak/

FPKS Sesalkan Chandra Cs Mundur

Raden Trimutia Hatta
Soeripto
(inilah.com /Dokumen)


INILAH.COM, Jakarta - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Soeripto menyatakan penyesalannya bila pimpinan KPK mundur hanya karena ada yang dijadikan tersangka. Soeripto menyatakan, akan membela KPK agar tidak sampai mengundurkan diri karena masalah itu.


"Saya menyesalkan sekali kalau itu terjadi. Karena, kenapa harus mundur, kan duduk perkaranya belum diklarifikasi," ujar Soeripto kepada INILAH.CO di Jakarta, Selasa (15/9).


Ketua Dewan Pakar PKS ini menyatakan, bila memang dalam hal ini ada skenario untuk menggembosi KPK, maka dirinya akan menjadi orang pertama yang maju membela KPK. Dirinya juga akan berusaha mencegah para pimpinan KPK untuk mengundrukan diri dari jabatannya.

"Saya akan bela kalau mereka itu sampai mundur. Bila memang ada hal yang tidak pas apalagi ada skenario untuk menghancurkan KPK, kalau ada itu saya akan menentang keras. Karena KPK didirikan justru mem-back up peran Polisi dan Kejaksaan Agung yang lemah soal penanganan korupsi," katanya.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diterima INILAH.COM, selain seluruh pimpinan KPK yang mengancam mundur, deputi dan direktur KPK juga siap mengundurkan diri. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk protes KPK terhadap langkah Polri yang tidak profesional soal dugaan penyalahgunaan wewenang alam kasus pencekalan Direktur PT Masaro, Anggoro Wijaya. [mut]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/15/156082/fpks-sesalkan-chandra-cs-mundur/

PKS: DPR-Pemerintah Bareng Kerdilkan KPK

Vina Nurul Iklima


INILAH.COM, Jakarta - Wacana pelemahan KPK dengan menghapuskan kewenangan penuntutan tidak hanya keinginan Komisi III DPR semata. Melainkan pemerintah juga berkeinginan agar KPK kian binasa..


"Kalau pun ada isu melemahkan KPK, bukan hanya DPR, pemerintah memberikan peluang melemahkan KPK," kata anggota Panja RUU Pengadilan Tipikor FPKS Nasir Jamil dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9).

Nasir mengatakan, tidak betul bila dikatakan Panja berniat mengkerdilkan KPK. Dalam pembahasannya, pemerintah juga punya andil dalam perancangan RUU Pengadilan Tipikor, termasuk soal aturan kewenangan penuntutan.

"Ini seolah ada saling tunggu, antara DPR dan pemerintah. Sama-sama ingin melemahkan," tuturnya.

Saat rapat Panja RUU Pengadilan Tipikor Senin 14 September kemarin, Jaksa Agung Hendarman Supandji dan Menkum HAM Andi Mattalatta tetap bersikeras agar wewenang penuntutan yang selama ini juga dipegang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikembalikan ke Kejaksaan Agung.

Pernyataan itu semakin menegaskan konflik interes antara dua lembaga penegak hukum tersebut. Hendarman malah sempat mengatakan jika Kejaksaan dan Kepolisian bersatu tanpa KPK akan menjadi Godzila. [ikl/jib]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/15/156166/pks-dpr-pemerintah-bareng-kerdilkan-kpk/

PKS: Penyadapan KPK Harus Dibatasi !

Almuzamil Yusuf
(ist)


INILAH.COM, Jakarta - Penyadapan yang dilakukan KPK dianggap sebagai hal yang lumrah dalam proses penyelidikan. Namun, akan menjadi masalah besar jika penyadapan tersebut telah masuk ke urusan yang sifatnya pribadi. karena itu perlu segera dibatasi.


Menurut fungsionaris FPKS Almuzamil Yusuf penyadapan tidak boleh menghilangkan hak-hak individual seseorang yang secara tegas merupakan HAM yang dijamin konstitusi. "Oleh sebab itu, ia menambahkan, tata cara atau mekanisme tersebut harus dibatasi pada substansi yang terkait langsung dengan perkara yang sedang ditangani KPK," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/9).

Sedangkan mengenai RUU Pengadilan Tipikor untuk komposisi hakim Tipikor, fraksinya, lanjut dia tetap berkeyakinan formasi ideal adalah 3:2. Yakni dengan perincian tiga orang hakim non karir atau ad hoc dan dua hakim karir.

Sementara untuk kewenangan lembaga yang berhak dan berkewajiban melakukan penuntutan, FPKS meminta agar kewenangan tersebut tetap diberikan kepada KPK dan juga Kejaksaan Agung. Selain itu, ia menjelaskan, keberadaan RUU tersebut merupakan titik pijak dalam memberikan kejelasan politik hukum nasional dalam melakukan proses pemberantasan korupsi.

Sekretaris FPKS Mustafa Kamal mengungkapkan pihaknya tidak mau kecolongan dengan adanya keinginan menyelesaikan RUU secepat mungkin. Termasuk RUU tentang Pengadilan Tipikor. Namun kemudian menyisakan permasalahan dikemudian hari.

"Kita tidak mau mewariskan DPR mendatang persoalan-persoalan baru yang muncul setelah adanya pengesahan RUU ini menjadi UU oleh DPR saat ini," ujarnya.

PKS, Ia mengungkan, tidak menghendaki upaya pemberantasan korupsi termandulkan melalui RUU yang disahkan DPR pada saat praktek korupsi masih sedemikian parahnya pada bangsa ini. [*/jib]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/15/156196/pks-penyadapan-kpk-harus-dibatasi-/

Jatah Menteri PKS Terbanyak? Oh Tidak!

Ahluwalia
Presiden SBY
[inilah.com /Dokumen]


INILAH.COM, Jakarta – Di tengah hiruk-pikuk rencana penyusunan kabinet oleh tim SBY, tersiar kabar bahwa PKS akan memperoleh jatah kursi menteri terbanyak dibanding parpol mitra koalisi yang lain. Hal ini karena munculnya dominasi kalangan parpol di kabinet sebagai akibat 'politik kebersamaan' yang dibangun SBY. Benarkah?


Sejauh ini memang belum ada kepastian bahwa konsep 'politik kebersamaan' bakal melahirkan kabinet yang didominasi kalangan politisi. Sebab ada kecenderungan kuat SBY lebih memiliki preferensi untuk menggabungkan para profesional dan politisi dalam bentuk 'kabinet bifurkasi' seperti di era SBY-JK.

Para pengamat melihat, justru SBY akan secara proporsional memberikan alokasi kursi menteri bagi partai-partai koalisi awal dan partai-partai yang semula bersaing. Langkah ini diduga ditempuh karena adanya sejumlah faktor eksternal yang justru berada di luar ranah politik.

Di antaranya skandal Bank Century akibat bail-out Bank Indonesia dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai Ketua KKSK sebesar Rp 6,7 trilyun telah menjadi faktor utama pilihan SBY bagi 'kabinet bifurkasi' itu, bukan 'kabinet profesional'.

"Menkeu adalah pihak yang seharusnya paling bertanggung jawab, karena memberikan persetujuan cost recovery tambahan untuk Bank Century, yang berdampak pada pilihan SBY bagi kabinet ke depan," kata Benny K Harman, anggota Komisi III DPR.

Para pengamat telah menemukan kejanggalan lain dalam skandal Bank Century itu, yakni kucuran dana triliunan rupiah itu diduga dikeluarkan tanpa melalui audit yang lengkap. Sehingga berpotensi munculnya rekening-rekening liar yang menyebabkan membengkaknya dana penyelamatan yang harus dikucurkan ke Bank Century.

Dengan belum adanya kejelasan dan transparansi hasil audit, banyak tudingan miring yang diarahkan ke pemerintahan SBY, terutama menyangkut tentang beberapa nama deposan besar yang disebut-sebut berbagai media massa berada di balik aksi penyelamatan Bank Century. Seperti dana milik Budi Sampoerna, Hartati Murdaya, hingga bos Medco Arifin Panigoro yang kemudian dibantah rame-rame.

Harus dicatat bahwa akibat langkah (mantan) Gubernur Bank Indonesia Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam bail out Bank Century itu, SBY ragu dan gamang terhadap para teknokrat ekonomi. "Sebab mereka bisa terkena hazard moral dan berpihak kepada konglomerat atau pengusaha kuat, sehingga tidak profesional dan tidak netral seperti yang dibayangkan," kata Iman Sugema PhD, ekonom dari Inter-CAFE.

Dengan model 'kabinet bifurkasi' itu, praktis harapan rakyat untuk melihat SBY membentuk Kabinet profesional akan tinggal kenangan. Padahal rakyat semula berharap SBY membentuk kabinet profesional (zaken kabinet) menyusul kemenangan mutlaknya dalam pilpres lalu, di mana mayoritas diisi oleh kalangan profesional dan sisanya politisi.

Bisa jadi malah nanti SBY memilih menggunakan kabinet bifurkasi lagi, yakni 50:50 antara politisi dan profesional seperti di era SBY-JK.

Kondisi demikian, menurut peneliti LSI Burhanudin Muhtadi, akan menjadikan kabinet SBY-Boediono mendatang memiliki dua kaki (bifurkasi) yang terdiri dari kombinasi kalangan profesional dan partai politik atau kroni.

Dengan komposisi itu, kabar bahwa PKS akan mendapat jatah kursi menteri terbanyak dibanding mitra koalisi lainnya, menjadi jelas diragukan dan sulit dipercaya. Tapi benarkah PKS dapat kursi terbanyak?

"Saya kira tidak. SBY akan memberikan proporsi yang layak dan proporsional, misalnya tiga menteri dari PKS, itu sudah cukup. Sehingga parpol lain juga kebagian, termasuk PDIP, Golkar, dan Gerindra," kata Nehemia Lawalata, pemerhati politik dan militer, yang juga mantan jurubicara duet SBY-JK dalam Pilpres 2004.

Apalagi, ujarnya, Pak SBY juga sudah menyatakan semua parpol mendapatkan jatah menteri. "Itu kan adil dan masuk akal dalam upaya rekonsiliasi nasional," kata tokoh GMNI Indonesia Timur itu.

Direktur Riset dan Publikasi Akbar Tandjung Institute, Alfan Alfian, melihat dengan cara mengakomodasi semua parpol pendukungnya, maka SBY mudah mengatasi protes dari para mitra koalisi. Apalagi, belakangan SBY mengajak PDIP, Golkar, dan Gerindra bergabung ke dalam pemerintahan.

Alfan kemudian mencontohkan terjadinya gelombang protes yang dilancarkan PKS atas dukungan Partai Demokrat kepada Taufik Kiemas sebagai calon ketua MPR. Sehingga, bisa jadi jatah menteri bagi PKS akan lebih banyak daripada parpol koalisi lainnya.

Apa pun, soal komposisi kabinet memang masih belum jelas benar. Yang pasti, SBY punya cara tersendiri 'menjinakkan' mitra koalisi. Tentu supaya tidak ada kecemburuan dengan partai yang tidak ikut koalisi, tapi belakangan diajak gabung ke kabinet. Itu supaya tidak terjadi politik resistensi.

Jadi, bersabarlah menanti siapa yang jadi menteri dan dari mana partainya nanti. SBY ingin semua berbagi. [P1]

Sumber : http://pemilu.inilah.com/berita/2009/09/15/156214/jatah-menteri-pks-terbanyak-oh-tidak/

FPKS: Pemerintah Juga Punya Niat Lemahkan KPK

Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Jakarta - Bagi FPKS, bukan hanya DPR tetapi pemerintah juga punya niat melemahkan KPK menyusul mencuatnya argumentasi Jaksa Agung Hendarman Supandji yang meminta kewenangan penuntutan dikembalikan ke tangan Kejaksaan Agung, sesuai dengan UU 16/2004.

"Kalau pun ada isu melemahkan KPK, bukan hanya DPR, pemerintah memberikan peluang melemahkan KPK," kata anggota Panja RUU Pengadilan Tipikor, Nasir Jamil, dalam jumpa pers di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9/2009).

Nasir tidak setuju DPR dianggap melemahkan KPK karena pemerintah juga turut andil. "Pemerintah punya niat melemahkan KPK tetapi menunggu DPR," ujarnya.

Saat rapat Panja RUU Pengadilan Tipikor Senin 14 September 2009,
Jaksa Agung Hendarman Supandji dan Menkum HAM Andi Mattalatta tetap bersikeras agar wewenang penuntutan yang selama ini juga dipegang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali ke Kejagung.

Hendarman meyakinkan kembalinya semua penuntutan di tangan Kejagung tidak akan membuat lemah pemberantasan korupsi.

Sumber : http://www.detiknews.com/read/2009/09/15/141821/1203986/10/fpks-pemerintah-juga-punya-niat-lemahkan-kpk

FPKS Setuju Hakim Adhoc Diperbanyak

Insaf Albert Tarigan - Okezone

JAKARTA - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) mengeluarkan sikap resmi terkait RUU Pengadilan Tipikor. Rencanananya surat ini akan disampaikan kepada pimpinan DPR, pansus dan panja.

Berikut isi sikap resmi FPKS yang dibacakan Almuzammil Yusuf, anggota Pansus RUU Pengadilan Tipikor dalam jumpa pers di Press Room DPR, Jakarta, Selasa (15/9/2009).

1.FPKS beranggapan pembahasan tentang pembentukan UU Pengadilan Tipikor merupakan implikasi dari putusan MK Nomor 012-016-019/puu-iv/2006 tentang pengujian tentang KPK UU Nomor 30 Tahun 2002 yang mengamanatkan kepada pembuat UU tersebut, khususnya terkait dengan proses peradilan yang ganda terhadap tipikor. Artinya, pemerintah dan DPR dalam melakukan pembahasan terkait dengan pembentukan UU tersebut hendaknya tidak keluar terlampau jauh dari hal-hal sebagaimana yang disebutkan dalam putusan MK.

2. Dalam kaitan komposisi hakim yang memeriksa suatu perkara tipikor FPKS memandang perlu tetap menempatkan komposisi jumlah hakim adhoc lebih banyak dibanding jumlah hakim karier.

3. Terkait penyadapan, FPKS berpendapat bahwa hal itu tidak boleh menghilangkan hak-hak individual seseorang yang secara tegas merupakan HAM sebagaimana dijamin dalam UUD 1945. Oleh sebab itu tata cara atau mekanisme tersebut harus dibatasi pada substansi yang terkait langsung dengan perkara yang sedang ditangani saja.

4. Terkait dengan kewenangan lembaga yang berhak dan berkewajiban melakukan penuntutan, FPKS meminta agar kewenangan tersebut tetap diberikan kepada KPK dan juga Kejagung.

5.Terkait dengan poin ke-4, jika memang dikehendaki adanya penyatuan kelembagaan penuntut umum kepada Kejaksaan RI maka pembentuk UU dalam hal ini khususnya pemerintah (presiden) dan DPR harus secara terbuka menyatakan bahwa tipikor saat ini bukan merupakan suatu kejahatan luar biasa.

Sumber : http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/09/15/1/257735/fpks-setuju-hakim-adhoc-diperbanyak

FPKS Keluarkan Sikap Resmi Soal RUU Pengadilan Tipikor

Insaf Albert Tarigan - Okezone

JAKARTA - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) mengeluarkan sikap resmi terkait RUU Pengadilan Tipikor. Pernyataan tersebut dibacakan Almuzammil Yusuf yang juga anggota Pansus RUU Pengadilan Tipikor dalam jumpa pers di Press Room DPR, Jakarta, Selasa (15/9/2009).

FPKS menentukan sikap ini dilatari munculnya anggapan berbeda bahwa tindak pidana korupsi bukan lagi merupakan tindak pidana atau kejahatan luar biasa, Sehingga dianggap perlu untuk mengembalikan pranata hukum sebagaimana sebelum lahirnya UU tentang Pengadilan Tipikor merupakan sinyal melemahnya proses pemberantasan korupsi.

Selain itu, wacana dihilangkannya kewenangan penuntutan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), komposisi hakim yang diserahkan oleh ketua pengadilan dan juga limitasi yang berlebihan terhadap kewenangan penyadapan dikhawatirkan menjadi tanda-tanda dari hal tersebut.


Sumber : http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/09/15/1/257733/fpks-keluarkan-sikap-resmi-soal-ruu-pengadilan-tipikor

PKS Setuju, PDIP Tolak Pimpinan KPK Mundur

Insaf Albert Tarigan - Okezone
Foto : okezone

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus bisa membuktikan bahwa KPK telah menjalankan fungsi dan tugas KPK dengan benar.

"Jadi saya kira tidak perlu melakukan upaya untuk mengundurkan diri," kata Ketua Fraksi PDIP, Tjahjo Kumolo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9/2009).

Politisi PDIP itu meminta agar KPK membiarkan proses hukum berjalan terlebih dahulu. Tentunya dengan tidak menelantarkan kasus-kasus korupsi yang sedang ditangani.

"Kalau memang benar, buktikan. Biarkan proses hukum berjalan dulu," kata dia.

Pendapat berbeda dilontarkan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS). Fraksi partai berlambang bulan sabit kembar ini setuju jika pimpinan KPK mengundurkan diri dari jabatan jika sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri.

"Undang-undangnya memang mengharuskan mundur," kata Ketua FPKS, Mahfudz Siddiq.(bul)

Sumber : http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/09/15/1/257711/pks-setuju-pdip-tolak-pimpinan-kpk-mundur

PDIP: Kurang Dukungan PKS & PPP

Semalam, PDIP telah bertemu PKB. Demokrat dan Golkar yakin pasti mendukung.

Arfi Bambani Amri, Anggi Kusumadewi
Taufiq Kiemas diapit Effendi Simbolon & Tjahjo Kumolo (Antara/ Rosa Panggabean)
VIVAnews - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah melakukan lobi-lobi untuk mengusung Taufiq Kiemas sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Tinggal Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan yang belum dilobi.

Senin malam tadi, PDIP telah menemui Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar. "Untuk meloloskan Taufiq Kiemas, semalam kami telah bertemu dengan Cak Imin," kata Tjahjo Kumolo, Ketua Fraksi PDIP di parlemen, di Senayan, Jakarta, Selasa 15 September 2009.

"Sekarang kami ingin memantapkan dengan PPP dan PKS," ujar Tjahjo. "Kalau dengan Demokrat dan Golkar, kami optimistis," ujarnya.

Tjahjo mengakui, perebutan kursi Ketua MPR memang menjadi fokus PDIP saat ini. Persoalan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang salah satunya didapat PDIP masih ditunda pembahasannya.

Selain PDIP, Partai Keadilan Sejahtera juga bertekad mempertahankan Hidayat Nur Wahid sebagai Ketua MPR. Secara hitung-hitungan, PKS lebih unggul karena ikut koalisi besar yang dipimpin partai pemenang Pemilu, Partai Demokrat.

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/90486-pdip__kurang_dukungan_pks___ppp

PKS: Rajam Harus Betul-betul Dikaji

Rencana menerapkan hukuman rajam harus benar-benar sempurna.

Siswanto
Pelanggar Qanum No.14 Tahun 2003 tentang Khalwat dihukum cambuk (Antara/ Rahmad)
VIVAnews – DPP PKS menyatakan rencana penerapan hukum rajam di Nangroe Aceh Darusallam harus dikaji secara mendalam dan komprehensif.

“Jangan sampai nanti malah tujuan penegakan hukum itu sendiri tidak tercapai dan terjadi salah tafsir,” kata Mabruri, juru bicara DPP Partai Keadilan Sejahtera, Selasa 15 September 2009.

Misalnya sampai sejauh mana perangkat hukum di wilayah itu, apakah siap atau tidak siap dalam melaksanakannya.

Kesiapan perangkat hukum yang dimaksud ialah apakah polisi yang melaksanakannya sudah betul-betul terlatih, kemudian bagaimana proses berperkara di pengadilannya.

“Kan itu semua perlu proses, perlu kehati-hatian sekali,” kata Mabruri.

Hukum rajam, kata Mabruri, memang ada dalam kitab Al Quran. Tapi Mabruri juga mengingatkan bahwa selama riwayat Nabi Muhammad, hukuman semacam itu hanya pernah dilaksanakan sebanyak dua sampai tiga kali.

Sebab, kata dia, pembuktian terhadap orang yang disangka melakukan pelanggaran hukum seperti orang yang sudah menikah kemudian melakukan perzinaan, sangat berat.

“Jaman rasul dulu, saksinya ada empat orang. Dan semua saksi harus melihat dengan jelas kejadiannya. Kan, syarat itu sangat berat,” katanya.

Itu sebabnya, Mabruri mengatakan rencana menerapkan hukuman rajam harus benar-benar sempurna.

Senada dengan PKS, pemerintah Aceh juga menolak rajam. Pemerintah Aceh menilai penerapan hukuman rajam masih perlu dikaji lebih jauh.

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/90445-pks__rajam_harus_betul_betul_dikaji

Senin, 14 September 2009

Mahalnya 17 Kursi Menteri PKS Cs

Raden Trimutia Hatta
Tifatul Sembiring
(inilah.com /Dokumen)


INILAH.COM, Jakarta - Berapa jumlah pasti kabinet SBY-Boediono mendatang masih belum jelas. Tetapi bocoran dari salah satu petinggi parpol menyebutkan jatah kursi kabinet untuk koalisi mencapai 17 dari 33 pos menteri yang akan dibentuk. Inikah potret zaken kabinet 'impian' tersebut?


Adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring, yang membeberkan jumlah kursi menteri yang bakal dinikmati anggota koalisi. Menurutnya, angka itu justru muncul dari mulut SBY. "Ini juga menegaskan yang menyangka dari parpol tidak profesional, tapi bukan sekadar bagi-bagi (kekuasaan)," jelas Tifatul.


Lantas pantaskah upaya 'keras' koalisi diganjar 17 pos menteri? Analis politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi berpendapat angka 17 terlalu banyak untuk parpol. Apalagi, bila SBY ingin membentuk kabinet kerja atau zaken kabinet. Menurutnya, bila hal itu dilakukan maka SBY hanya melakukan pengulangan dari duet SBY-JK.

"Bisa saja menteri parpol masuk asalkan memenuhi prinsip profesionalitas, kompetensi dan pakta integritas. Tapi faktanya selama ini menteri dari parpol kurang profesional. Porsi yang ideal adalah 60-70% menteri dari profesional dan 30-40% menteri dari parpol," nilai Burhan.

Hal senada juga dilontarkan pengamat politik Yasraf Amir Piliang. Dirinya menduga dengan jumlah separuh dari total menteri maka akan ada figur yang ditempatkan tidak sesuai dengan kualifikasi. "Kalau diukur dari segi kabinet yang profesional, 17 dari parpol itu terlalu banyak, dalam pengertian dari segi efektivitas kurang baik. Akan ada yang right man tapi in the wrong place," ujar staf pengajar dari ITB ini.

Dirinya menjelaskan dalam Kabinet Indonesia Bersatu saat ini, masih banyak pos penting tidak dipegang tokoh yang tepat. Misalnya, jabatan menteri pendidikan dipegang seorang ahli ekonomi. Selain itu, jabatan Menko Kesra yang seharusnya ditempati figur yang peduli dengan masyarakat justru didapuk seorang kapitalis.

Ia pun berpendapat agar pos parpol hanya diberikan 10 persen dari total kabinet. Sementara sisanya ditempati kalangan profesional non parpol. "Itu bisa dilakukan SBY, karena partai Demokrat pada pemilu ini menjadi pemenang. 10 persen menteri dari parpol itu juga ideal karena akan mengurangi potensi terjadinya korupsi di departemen-departemen kementerian," urai Yasraf.

Karena itu, Guru besar Ilmu Administrasi Publik UI, Irfan Ridwan Maksum mengusulkan SBY hanya memasukkan 10 figur yang murni parpol. Selebihnya adalah profesional birokrasi termasuk yang memiliki latar belakang garis politik. "Bagaimana pun SBY harus aman, meskipun menampung usulan partai dia harus selektif, 10 orang dari parpol itu harus dari profesional," cetus Irfan.

Jika tetap ngotot mengambil 17 tokoh parpol maka Irfan meragukan SBY membentuk kabinet kerja yang profesional. Belum lagi, pemilahan politisi yang bakal menduduki jabatan publik itu juga tetap butuh diawasi. "Saya meragukan bahwa komitmen SBY membentuk kabinet profesionalis kalau semuanya dari parpol murni. Tapi kalau sedikitnya 10 kader parpol tapi yang profesional dalam bidang tertentu cukup kuat dan memiliki keterkaitan dalam birokrasi, itu menenangkan rakyat," ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga mewanti-wanti SBY juga berhati-hati dalam menempatkan seorang tokoh menjadi menteri terutama pada pos kementerian departemen. Sebab, netralitas birokrasi menjadi terancam. "Menteri Perumahan Rakyat, Menneg PAN, Menteri Koperasi itu masih bisa diduduki oleh parpol. Kalau Mensos itu lebih baik tidak dari parpol, kalau Menko masih bisa. Kenapa begitu, karena kalau bukan dari parpol akan membuat organisasi linear ke bawah dapat bersikap netral," cetus Irfan.

Berapa jumlah yang pantas untuk wakil parpol yang bakal duduk di kabinet memang tidak akan habis menuai polemik. Sejatinya, SBY kini berhitung untuk lebih mengedepankan kapasitas dan kapabilitas ketimbang latar belakang politik seorang tokoh. Kalaupun ada warna politik yang mempengaruhi, itu hanya sekadar nilai plus dari sosok calon menteri tersebut.

Semestinya, SBY lebih percaya diri dengan dukungan publik yang diraihnya saat pemilu dan pilpres silam. Toh, topik parpol 'berkeringat' juga masih bisa diperdebatkan. Sehingga wajar bila hadiah 17 kursi menteri itu dikategorikan 'kemahalan' itu diturunkan. [ton]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/14/155713/mahalnya-17-kursi-menteri-pks-cs/