Minggu, 18 April 2010

Hidayat Nur Wahid Kepincut Satpol PP Solo

Hidayat Nur Wahid. (VIVAnews/Tri Saputro)
VIVAnews - Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera mengaku kepincut dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo. Tapi hal itu bukan tanpa alasan, karena menurutnya Satpol PP Solo selalu mengedapankan pendekatan persuasif dan kultural dalam melakukan tugasnya.

"Saya tertarik dengan apa yang diungkapkan Pak Jokowi (Walikota Solo). Satpol PP di Solo itu menyelesaikan masalah tanpa masalah. Karena Satpol PP Solo selalu mengedepankan pendekatan yang manusiawi dan kultural," tutur mantan Presiden PKS kepada VIVAnews di Solo, Sabtu 17 April 2010.



Hidayat berpendapat agar daerah lain meniru Satpol PP di Solo. Seluruh kepala daerah tidak bisa langsung melihat hasilnya. "Tidak langsung bisa menyakinkan Satpol PP tetapi ada prosesnya seperti bagaimana mengubah paradigma, meyakinkan, kemudian bagaimana cara yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Proses itu semua memang harus dilalui," katanya.

Sebab itu, menurut Wahid, yang perlu dihadirkan bukanlah kemudian memberikan senjata pentungan dan tameng. "Pakaian juga tidak harus seperti polisi dengan senjata tameng dan pentungan," katanya.

Satpol PP Solo memang terkenal simpatik dan dianggap berhasil melakukan relokasi hunian yang cukup sensitif seperti hunian bantaran Bengawan Solo dan ribuan pedagang di pasar tradisional Banjarsari.

Relokasi berlangsung cukup meriah dan dilakukan dengan cara unik, pawai tradisional. Bahkan tak terhitung, Satpol PP Solo menerima studi banding dari daerah lain.

Sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/144845-hidayat_nur_wahid_kepincut_satpol_pp_solo

Kamis, 15 April 2010

Sa'aduddin, Kesederhanaan Seorang Bupati



Jakarta - Sederhana. Itulah prinsip utama Sa'aduddin. Orang nomor satu di Kabupaten Bekasi ini ke mana-mana kerap tampil seadanya. Kedua kakinya sangat jarang berbalut sepatu kulit mengkilat. Ditambah lagi, sikap cueknya terhadap aturan protokoler yang serba formil.

Banyak peristiwa unik dari sikap santai serta jauh dari protokoler yang dilakoni Sa'aduddin. Salah satunya ketika melakukan kunjungan kerja ke salah satu kecamatan. Dia diam-diam duduk di sebuah warung kopi tak jauh dari lokasi acara tujuannya. Dia tersenyum geli saat mendengar obrolan beberapa pengunjung warung kopi itu.

"Mereka bertanya-tanya, kok bupatinya nggak datang-datang ya," ungkap Sa'aduddin saat berbicara dengan detikcom, Kamis (15/4/2010).


Bapak dari 8 anak ini mengaku dirinya tidak anti protokoler yang serba resmi. Dia hanya ingin tidak terlalu formil saat bertemu warganya. Sebab dengan demikian, dia bisa mendengar dan melihat lebih dekat kondisi warganya.

"Kalau kita jauh, warga tentunya ya juga jauh. Ukuran sukses juga tidak dinilai dari harta atau jabatan, tapi bagaimana saya bisa siap melayani dan memberikan yang terbaik bagi warga masyarakat sepanjang jabatan saya ini," ujar Sa'aduddin.

Sejak memimpin Kabupaten Bekasi, penyandang gelar doktor ini telah melakukan berbagai terobosan. Untuk urusan pendidikan, dia menggratiskan biaya pendidikan mulai tingkat SD hingga SMP. Tunjangan bagi kesejahteraan para guru pun tak luput diberikan.
Layanan kesehatan masyarakat pun menjadi perhatiannya. Termasuk di antaranya mengupayakan peningkatan pelayanan rumah sakit di Kabupaten Bekasi dengan meningkatkan kelas plus ketersediaan peralatan.

Demikian pula dengan sektor ekonomi. Sa'adudin tengah gencar melakukan optimalisasi sumber penerimaan serta merevisi beberapa regulasi terkait retribusi daerah. Dia juga menggiring pihak swasta agar terlibat dalam proses pembangunan.

"Keterlibatan pihak swasta dalam pembangunan sangat strategis. Terlebih jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi mencapai lebih dari 143 ribu orang," tutur Sa'aduddin.

Diakui Sa'aduddin, menarik minat swasta untuk melakukan investasi di wilayahnya bukan perkara sepele. Sebab, para investor butuh kepastian hukum dan iklim yang kondusif. Terutama masalah birokrasi dan perizinan usaha yang berbelit-belit. Untuk itulah, Pemkab Bekasi berniat menerapkan pelayanan perizinan satu atap.

"Ke depan, layanan perizinan ini akan kita tingkatkan statusnya menjadi sebuah badan," terang Sa’duddin.

Di akhir cerita, Sa'aduddin mengaku mempunyai 3 doa utama yang selalu dilafalkan setiap hari. Pertama, dirinya selalu berdoa agar bisa menjalani hidup dengan ikhlas. Kedua, dia berdoa agar dirinya selalu istiqomah.

"Yang terakhir adalah bagaimana saya ini nanti dapat meninggal dalam kondisi beriman dan khusnul khotimah," ungkapnya.

Sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/04/15/121728/1338843/608/saaduddin-kesederhanaan-seorang-bupati



Tifatul Minta Media Tidak Ulang-ulang Tayangan Bentrok Priok


Foto: Andi / detikcom

Jakarta - Pemerintah meminta semua pihak membantu membuat suasana kondusif pasca bentrok di makam Mbah Priok. Media massa diminta tidak mengulang-ulang tayangan dan pemberitaan bentrok Priok.

"Media massa sebagai corong berita juga diimbau untuk tidak menayangkan konten sadis terus-menerus, karena akan menimbulkan provokasi. Walau gambar sudah diburamkan, tapi kesan kesadisannya sangat kuat," kata Menkominfo Tifatul Sembiring dalam pesan singkat kepada detikcom, Kamis (15/4/2010).

Bentrok Priok mengakibatkan tewasnya 3 Satpol PP. Sementara puluhan Satpol PP, polisi dan warga setempat luka-luka.

Tifatul berharap agar Pemda dan warga bisa sama-sama menenangkan diri. Semua pihak diminta agar tidak terprovokasi. Terkait dengan bentrok di Priok, Tifatul juga mengajak tokoh masyarakat untuk ikut aktif menenangkan masyarakat.


"Semua pihak diimbau tidak melakukan provokasi. Tidak ada yang diuntungkan, sesama kita saling bunuh," paparnya.

Politisi PKS ini pun menyampaikan duka citanya. "Saya mengucapkan duka cita atas jatuhnya korban dan peristiwa ini. Semua pihak harus menjadikan hal ini sebagai pelajaran berharga, agar tidak terulang di masa yang akan datang," pungkas Tifatul.

Sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/04/15/125324/1338892/10/tifatul-minta-media-tidak-ulang-ulang-tayangan-bentrok-priok



Tifatul: PKS Bukan Organisasi Malaikat

Tifatul Sembiring (Antara/ Widodo S Jusuf)
VIVAnews - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring menilai kasus politisi PKS M Misbakhun manusiawi. Terjadinya kasus ini merupakan ujian Partai yang harus dihadapi.

"Ini semua manusiawsi, (PKS) bukan organisasi malaikat," kata Menteri Komunikasi dan Informatika itu di Kemayoran, Jakarta, Kamis 15 April 2010.

Menurutnya status Misbakhun baru tersangka. Sementara yang tertuduh dan disidangkan berkali-kali biasa saja. Ketika ditanya Misbakhun merupakan anggota DPR yang pertama menjadi tersangka, dia mengatakan, "kan ini bukan malaikat."

Masalah itu, lanjut dia, terjadi di sepanjang zaman. Yang penting jika terdapat kesalahan ada yang mengkoreksi. Namun PKS tak akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap kasus ini. "Nggak besar-besaranlah, satu orang ini," ujarnya.


Namun Tifatul menilai proses yang terjadi pada Misbakhun lebih ke masalah hukum, bukan politis. PKS menyerahkan kasus ini pada masalah hukum.

Partai akan mengambil langkah tegas jika terbukti Misbakhun bersalah. "Karena kami punya mekanisme, kan bisa terjadi kesalahan di kadernya. Bisa terjadi kesalahan dari 1,55 juta kader, tapi kita kan punya mekanisme reward and punishment," ujarnya.

Menurutnya hal ini tak mencoreng PKS sebagai partai bersih. Menurutya partai bersih adalah berupaya bersih. "Kan tidak ada ayatnya Allah mencintai orang yang bersih tapi yang ada adalah Allah mencintai orang yang membersihkan diri," ujarnya.

Misbakhun menjadi tersangka atas dugaan pemalsuan dokumen pendukung letter of credit (L/C) PT Selalang Prima International. Dirut PT SPI Franky Ongko bahkan sudah ditahan Mabes Polri.


Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/144227-tifatul__pks_bukan_organisasi_malaikat