Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Minggu, 25 Oktober 2009

Jadi Menteri, Tifatul Sembiring Berubah Kalem

Cara bicara Tifatul Sembiring lebih tertata dan lebih hati-hati. Mengapa?

Elin Yunita Kristanti
(Vivanews/ Tri Saputro)
VIVAnews - Tifatul Sembiring segera melepas predikat Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), pasca dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.

Tak hanya beda jabatan, Tifatul pun berubah sikap. Itu terlihat dalam wawancara di tvOne, pagi ini, Jumat 23 Oktober 2009. Tifatul tak lagi ceplas-ceplos mengomentari sesuatu. Cara bicaranya lebih tertata dan lebih hati-hati.

Mengapa? "Sebelumnya situasinya memimpin partai. Sekarang ada presiden yang memperhatikan segala tindakan dan program," kata Tifatul, seperti ditayangkan tvOne, Jumat pagi.

Ditambahkan Tifatul, apapun informasi yang keluar dari dia, akan berimplikasi pada kabinet.

Terkait pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar para menteri tak lagi terikat pada partai dan berkerja demi kepentingan rakyat, disepakati Tifatul.

Kata dia, dalam tradisi PKS memang demikian. Ketika mantan Presiden PKS, Nur Mahmudi Ismail menjadi menteri dan Hidayat Nur Wahid terpilih jadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, atribut PKS dilepas. "Saya sebentar lagi dilepaskan," tambah dia.

Lepas dari dari kepentingan partai bukan berarti tak tahu terima kasih. "Agar ada sinergi yang baik. Sistem demokrasi kita berdasarkan kepartaian, partai yang merekrut dan menyeleksi, kemudian disalurkan ke eksekutif, legislatif," kata dia.

Pesan SBY, tambah dia, bertujuan untuk mengingatkan para menteri. "Agar on the track, kalau seseorang jadi menteri dia harus fokus ke sana [pekerjaannya sebagai menteri]," tambah Pak Menkominfo.

Sebelumnya, sesaat setelah dilantik dan menerima jabatan dari Menkominfo sebelumnya, Tifatul Sembiring langsung memaparkan langkah-langkah kongkrit yang akan dikerjakan. Ada beberapa poin yang ditekankan oleh Presiden untuk Menkominfo selama 2009 – 2014 mendatang.

Yang pertama, ucap Tifatul, adalah penggalakkan IT untuk masuk ke lembaga pendidikan secara merata. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi SDM dan daya saing.

Kedua, ICT masuk ke bidang bisnis. Dengan dengan keterlibatannya IT di dunia bisnis, diharapkan kesenjangan digital bisa lebih ditekan.

Ketiga, penetrasi IT ke lembaga pemerintahan juga diharapkan bisa lebih jauh. Harapannya, tidak ada lagi pegawai pemda yang menerima uang tunai atau pungutan di lapangan.

Keempat, untuk bangsa Indonesia yang informatif, Tifatul melihat perlu adanya pengadaan 10 ribu desa komputer dalam 5 tahun ke depan. Sementara itu, untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat, investasi 1% di IT dapat meningkatkan 3-5% ekonomi.

Kelima adalah program green BTS atau BTS ramah lingkungan, terutama di daerah-daerah yang masih menggunakan pasokan dari genset solar dan listrik.

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/99350-jadi_menteri__tifatul_sembiring_berubah_kalem


Tidak ada komentar:

Posting Komentar