
Tifatul Sembiring (Dok detikcom)
Jakarta - Mengapa PKS batal mengajukan Hidayat Nurwahid (HNW) untuk melawan Taufiq Kiemas (TK) sebagai Ketua MPR? Sebenarnya PKS sudah mencoba membuat koalisi dengan PKB dan DPD. Namun, koalisi ini kurang memiliki magnitude.
Presiden PKS Tifatul Sembiring mengatakan, paket HNW tersebut melemah setelah mundurnya PKB. Karena itu, PKS menyatakan abstain dalam pemilihan ketua MPR.
"Setelah PKB mundur dari paket PKS, PKB dan 3 dari DPD, maka akhirnya paket kehilangan magnitudenya, sehingga diputuskan abstain," ujar Tifatul melalui rilis yang diterima detikcom, Sabtu (3/10/2009).
Tifatul mengucapkan selamat kepada Ketua MPR terpilih Taufiq Kiemas (TK). Namun, dia menegaskan bahwa paket HNW yang dirancang sejak awal tetap dalam komitmen NKRI.
"Tidak benar Pak Hidayat itu ancaman terhadap NKRI. Justru di masa kepemimpinan beliau lah sosialisasi UUD intensif disampaikan," bantahnya.
Seperti diketahui, 4 Wakil Ketua MPR yang terpilih mendampingi TK adalah Hajrianto Tohari (Golkar), Melani Lemeina Suharli (Demokrat), Lukman Hakim Saefuddin (PPP), Ahmad Farhan Hamid (DPD asal Aceh).
Tifatul menyayangkan kurang terakomodasinya utusan dari DPD yang mencerminkan keterwakilan daerah secara seimbang.
"Pak Farhan Hamid memang dari DPD NAD, namun secara umum sudah diketahui bahwa yang bersangkutan adalah politisi yang berasal dari PAN," pungkas Tifatul. (irw/irw)
Sumber : http://www.detiknews.com/read/2009/10/04/053931/1214671/10/di-balik-gagalnya-paket-pimpinan-mpr-pks-pkb-dan-dpd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar