Jadi Ketua MPR tak didukung. Masuk kabinet pun tampaknya Hidayat sulit. Lalu di mana?
Arfi Bambani Amri
|
"Pak Hidayat dicarikan posisi yang lebih baik sepertinya, karena kabinet sudah penuh sesak," kata Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, dalam perbincangan dengan VIVAnews, Senin 19 Oktober 2009. Posisi apakah itu? Mabruri tak mau menjawab.
Posisi Hidayat ini menjadi teka-teki karena sebelumnya juga tak didukung Partai Demokrat saat pemilihan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Mantan Presiden PKS itu pun sekarang "hanya" menjadi Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen Dewan Perwakilan Rakyat.
Sampai hari ini, sudah empat kader yang disodorkan PKS diwawancara Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Mereka adalah Tifatul Sembiring, Salim Segaf Al Jufrie, Suharna Surapranata dan Suswono.
Tifatul digadang-gadang untuk posisi Menteri Komunikasi dan Informatika. Salim Segaf diduga kuat menduduki posisi Menteri Sosial atau Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Suharna disiapkan untuk posisi Menteri Riset dan Teknologi. Suswono? "Tampaknya disiapkan menggantikan posisi Pak Anton Apriyantono (Menteri Pertanian)," ujar Mabruri.
Sementara Gusti Muhammad Hatta, Wakil Rektor Universitas Lambung Mangkurat, bukanlah nama yang disodorkan PKS. "Siapa itu?" kata Mabruri. "Dia mungkin mewakili profesional," ujarnya.
Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/98142-di_manakah_hidayat_nur_wahid_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar