
(inilah.com /Dokumen)
INILAH.COM, Jakarta - Langkah Taufik Kiemas (TK) memimpin Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sepertinya tak bakal mulus. Selain harus berhadapan dengan Hidayat Nur Wahid, TK juga harus menghadapi calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ginandjar Kartasasmita.
Putusan MK yang menganulir frasa ‘Ketua MPR dari DPR’ dalam UU MPR, DPR, DPRD, dan DPD menambah perebutan kursi Ketua MPR semakin dinamis. Jika sebelumnya nama TK dinominasikan dengan mengklaim didukungan Partai Demokrat, kini suami Megawati Soekarnoputri ini mendapat tambahan rival baru dari unsur DPD.
“Kami akan mencalonkan Ginandjar Kartasasmita sebagai Ketua MPR,” cetus Ketua Tim Sukses Ginandjar Kartasamita, La Ode Ida kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (30/9).
Menurut La Ode, ia tak merisaukan persaingan ketat yang akan dihadapi Ginandjar. Apalagi DPD selama ini mendukung SBY dalam Pemilu Presiden lalu. Menurut dia, figur Ginandjar Kartasasmita yang berasal dari Partai Golkar jelas memiliki basis politik yang kuat. “SBY tahu siapa Pak Ginandjar. Sosok beliau sebagai figur senior yang kredibel dan disenangi selama di Senayan,” katanya.
Memang tak bisa dipungkiri, munculnya nama Ginandjar Kartasasmita jelas bakal memecah konsentrasi TK dalam pencalonan Ketua MPR. Bagaimanapun, jam terbang politik Ginandjar cukup tinggi.
Dia pernah menjadi pentolan Golkar era Orde Baru. Pengaruh di Golkar pun masih terasa hingga kini. Secara ideologi kebangsaan, Ginandjar tak memiliki perbedaan dengan TK yang mereprensentasikan dari kalangan nasionalis.
Selain harus berhadapan dengan Ginandjar, pencalonan Hidayat Nur Wahid juga tak bisa dipandang sebelah mata oleh kubu TK. Menurut Ketua DPP PKS Al-Muzammil Yusuf, hingga saat ini pihaknya masih mencalonkan Hidayat sebagai Ketua MPR. “Hingga saat ini kami masih mencalonkan Pak Hidayat sebagai Ketua MPR,” jelasnya.
Terkait keputusan MK yang membuka peluang calon Ketua MPR berasal dari unsur DPD, Al-Muzammil menegaskan pihaknya telah mengantisipasinya sejak lama. Menurut dia, keputusan tersebut sama sekali tak menghambat peluang Hidayat untuk maju menjadi Ketua MPR.
“Saya kira teman DPD jauh lebih dekat dengan PKS. Apalagi banyak calon DPD yang simpati dengan kita, termasuk ada juga kader PKS,” cetusnya seraya menyebut beberapa angota DPD dari provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung, Sumatera Barat dan lainnya yang berafiliasi dengan PKS.
Di sisi lain, PDI Perjuangan sepertinya cukup optimistis atas pencalonan TK sebagai Ketua MPR. Menurut Ketua DPP PDIP Tjahjo Kumolo antara PDIP dan Partai Demokrat telah menemui kata sepakat untuk mencalonkan TK sebagai Ketua MPR.
“PDIP serius untuk proses pencalonan Pak Taufik. DPP PDIP telah membentuk tim lobby dan pimpinan fraksi MPR RI. Seluruh komponen fraksi telah mendapat tugas masing-masing untuk melobi para legislator dari partai lain untuk memenangkan Pak Taufik,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan fungsionaris Partai Demokrat Syarif Hasan yang menyebutkan meski keputusan MK akan mempengaruhi pencalonan Ketua MPR, namun pihaknya tetap menjagokan TK.
“Ya memang berpengaruh (putusan MK, red), tapi kami yakin koalisi yang menang. Demokrat tetap mendukung Taufik Kiemas bersama Golkar, dan PPP. Kami yakin Pak TK jadi,” ujarnya di Gedung DPR. Ia pun berharap, PKB dan PKS yang belum menyatakan dukungan agar bergabung dalam koalisi mendukung TK sebagai Ketua MPR.
Meski Partai Demokrat menggaransi posisi TK sebagai Ketua MPR, namun kehadiran Ginandjar Kartasasmita dalam bursa Ketua MPR tak bisa dianggap enteng. Bisa saja, koalisi yang awalnya mendukung TK berbalik arah mendukung Ginandjar, tak terkecuali Hidayat Nur Wahid. Jika itu terjadi, proyek duet ‘Wong Kito’ pimpin DPR-MPR gagal setelah Marzuki Alie dipastikan sebagai Ketua DPR. [mdr]
Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/10/01/161804/langkah-tk-tersandung-ginandjar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar