
Abdul Ghafur Sangaji
(inilah.com /Dokumen)
(inilah.com /Dokumen)
INILAH.COM, Jakarta - PKS dinilai tidak akan bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah dengan menjadi oposan hanya karena tidak mendukung Taufieq Kiemas. Pasalnya, PKS tidak mampu menghadapi lawan politik yang besar ketika mengkritisi kebijakan di parlemen.
"Kalau PKS, berada di luar koalisi tugasnya akan sangat berat. Karena menghadapi parpol-parpol raksasa di parlemen," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia Abdul Ghafur Sangaji kepada INILAH.COM, Jakarta, Minggu (4/10).
Sangaji menuturkan, beratnya tantangan yang dihadapi PKS akan semakin berat. Sebab, selain parpol koalisi SBY, sudah ada PDIP dan Golkar yang masuk ke dalam pemerintah.
PKS, sekarang ini menurut Sangaji masih menunggu tahapan power sharing dalam kabinet. Yaitu, kata dia, kalau PKS masuk kabinet maka secara otomatis PKS akan berada dalam pemerintahan. Yang jelas, kata Sangaji, PKS tidak mungkin akan menarik diri keluar dari koalisi partai.
"Menghadapi parpol besar sangat tidak mudah. Apalagi suara PKS kecil sehingga tidak signifikan mempengaruhi kebijakan pemerintah jika tidak sesuai dengan rakyat. Tanpa PKS, pemerintah tetap akan kuat diparlemen," pungkasnya. [bar]
Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/10/04/163360/oposisi-pks-tak-berdaya-hadapi-pdip-golkar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar