INILAH.COM, Jakarta - PKS tidak mendukung Taufiq Kiemas dalam pemilihan Ketua MPR setelah calonnya Hidayat Nur Wahid kalah dalam lobi-lobi politik. Meskipun demikian, sikap PKS dinilai tidak mempengaruhi soliditas partai pendukung pemerintah dengan menarik diri dari koalisi di parlemen.
"Pasti sakit hati, ini pasti akan mempengaruhi semangat PKS untuk melanjutkan koalisi dengan parpol lain. Tapi saya lihat PKS tidak akan menarik diri dari koalisi apalagi di parlemen," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia Abdul Ghafur Sangaji kepada INILAH.COM, Jakarta, Minggu (4/10).
Sangaji menuturkan, tidak mendukungnya PKS ini adalah cerminan kekalahan PKS setelah kekalahan Hidayat Nurwahid. Namun, kekalahan ini bisa membuat PKS lebih bersemangat untuk lebih berkomunikasi dengan SBY-Boediono dalam peluang meraih kursi di kabinet.
"Yaitu meminta supaya PKS lebih diperhatikan. Ngambek begitulah. Kalau mereka menarik diri dari koalisi akan kalah dua kali. Kalah dari lobi kursi MPR dan kalah dalam lobi kursi kabinet," katanya.
Untuk itulah, lanjut Sangaji, peristiwa gagalnya HNW dan tidak mendukung kepada TK diharap bisa diambil hikmahnya oleh PKS. "Politik itu begitu cair, lobi- lobi politik harus terus dilakukan," katanya.
Menurut Sangaji, karena SBY tidak mengakomodir suara partai koalisi di MPR, maka sebaiknya SBY memperhatikan koalisi seperti PKS di Kabinet. Walaupun pada akhirnya jumlah kursi untuk partai masing-masing tidak sama berdasarkan keprofesioanalannya .
"Tapi untuk PKS juga tidak terlalu kuat, terancam karena ada partai besar Golkar yang masuk kabinet. Tinggal berapa yang akan diberikan SBY. Kalau sampai dalam kabinet juga tidak diakomodir, maka akan mempengaruhi koalisi di parlemen," pungkasnya. [mvi/bar]
Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/10/04/163351/sakit-hati-pks-tak-pengaruhi-soliditas-parlemen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar