(inilah.com/Wirasatria)
INILAH.COM, Jakarta - Jika sakit hati tidak terobati dengan jatah menteri yang diberikan SBY, PKS dan PKB diprediksikan bermain politik dua kaki. Meski mendukung koalisi, dua partai tersebut dikatakan bisa saja menyerang kebijakan yang diambil SBY di parlemen.
"Mereka bisa memainkan politik dua kaki, yakni mendukung koalisi yang dibangun, dan bisa saja tiba-tiba menyerang alias bersikap kritis," kata peneliti LIPI Mochammad Nurhasim saat berbincang dengan INILAH.COM, Jakarta, Selasa (6/10).
Dilanjutkan Hasim, PKS dan PKB harus siap-siap tidak diperhatikan soal porsi menteri di kabinet. Sebab, koalisi SBY-Boediono yang dibangun berdasarkan kesamaan platform hanyalah isapan jempol. SBY, lanjutnya, lebih mementingkan politik jangka panjangnya.
"Koalisi untuk menstabilkan kepentingan SBY jangka panjang seperti tidak ada gangguan kebijakan politiknya, seperti kemarin terkait Century yang ditolak oleh DPR. Ini menunjukkan tidak aman. Makanya harus mencari kekuatan baru," imbuhnya.
Cara membangun koalisi baru ini, ujar Hasim, dengan menarik beberapa kader partai di luar koalisi untuk masuk ke pemerintahan. Terpilihnya Taufiq Kiemas sebagai Ketua MPR merupakan suatu strategi awal.
"Selanjutnya Puan Maharani akan diambil jadi menteri atau kader PDIP lainnya. Nanti, kita tinggal lihat Golkar, jika Ical jadi ketua umum Golkar maka Golkar bisa merapat ke pemerintah," ujarnya.
PKS dan PKB, diimabu Hasim, harus melihat politik Jawa yang digunakan SBY. Ketua dewan pembina Partai Demokrat tersebut tidak suka diteriaki. Protes yang dikoarkan oleh PKB bisa jadi tidak disenangi.
"Ini PKS seakan-akan menjadi musuh bersama, ketika berteriak-teriak Taufiq Kiemas didukung SBY jadi ketua MPR. PKB dan PPP tidak sekencang PKS. Kondisi semacam ini, PKS bisa menjadi kesepian dalam ruang politik selanjutnya, tinggal tunggu waktu ini," pungkasnya. [bar]
Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/10/06/164307/dikecewakan-sby-pks-main-2-kaki/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar