Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kamis, 10 September 2009

Mengapa Adhyaksa Pilih Kabinet Bukan DPR

Arfi Bambani Amri, Anggi Kusumadewi
Adhyaksa Dault (www.pk-sejahtera.org)
VIVAnews - Adhyaksa Dault memilih mundur sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat terpilih daripada harus meninggalkan Kabinet Indonesia Bersatu yang hanya berusia sampai 20 Oktober 2009 nanti. Apa alasan Adhyaksa bertahan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga?

"Karena masih banyak tugas yang harus saya selesaikan di akhir masa jabatan. Saya tidak mau membangun istana di atas padang pasir. Jadi istana yang saya bangun, fondasinya harus kuat," kata Adhyaksa di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 9 September 2009. Adhyaksa ke gedung parlemen ini saja dalam rangka menyelesaikan Rancangan Undang-undang Kepemudaan.


Demi menunaikan tugas itu, Adhyaksa jelas rugi waktu, uang dan tenaga untuk berkampanye ke daerah pemilihan Sulawesi Tengah dalam Pemilu lalu. "Sebenarnya, jika saya mundur dari menteri dan mengambil posisi saya di DPR, secara pribadi, saya mendapat keuntungan, dapat gaji dan rumah," ujar Adhyaksa. "Tapi legislasi ini lantas siapa yang mengawal?"

"Jadi saya menulis surat ke presiden yang menyatakan saya mundur dari kursi DPR," ujarnya. Partai Keadilan Sejahtera yang mencalonkannya pun sudah menerima surat pengunduran diri itu dan menembuskan ke Komisi Pemilihan Umum. Calon nomor urut dua, Akbar Zulfakar, menjadi pengganti Adhyaksa.

"Sebenarnya rugi juga karena uang sudah habis dan kampanye ke daerah yang jauh. Tapi teman-teman dan konstituen saya mendukung untuk menyelesaikan tugas di kementerian," kata Adhyaksa. "Kalau ada satu atau dua yang menolak keputusan saya, biasalah," ujarnya.

Dan Adhyaksa pun tak tahu apakah Presiden yang terpilih kembali, Susilo Bambang Yudhoyono, akan memilihnya lagi masuk kabinet 2009-2014. "Saya benar-benar tidak tahu. Tokh kalau tidak jadi menteri, saya memang berencana menjadi dosen," ujar pemegang gelar doktor Kelautan dan Perikanan itu.

Adhyaksa pun berencana, jika tak terpilih lagi, meneruskan mengajar di Universitas Diponegoro. "Saya mau sekalian ambil gelar profesor dan guru besar di situ. Jadi ya sudah, saya mengajar saja, yang penting tugas dari SBY selesai," ujarnya. "Dan kalau terpilih lagi, Alhamdulillah."

Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/89005-mengapa_adhyaksa_pilih_kabinet_bukan_dpr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar