
Agus Purnomo
(inilah.com /Dokumen)
(inilah.com /Dokumen)
INILAH.COM, Jakarta - Di mata PKS, menjadi partai oposisi bukanlah sesuatu yang penting di Indonesia. Karena itu PKS memilih berkoalisi dengan pemerintah SBY. Tapi, ternyata PKS diam-diam juga akan bersikap oposisi.
"Sikap oposisi itu akan muncul ketika kami mengkritisi program pemerintah yang tak sejalan. Dan kita akan meminta program baru sesuai dengan visi-misi atau platform kita," ujar Wakil Sekjen PKS Agus Purnomo kepada INILAH.COM, Jakarta, Selasa (1/9).
Menuru Agus, sikap seperti itu terkadang perlu dilakukan agar pola hubungan antara eksekutif dan legislatif tetap saling mengecek untuk menjaga keseimbangan antara DPR dan presiden. Namun, dalam hal ini oposisi tidak lagi terjadi antara partai, melainkan antar lembaga pemerintahan.
"Check and balance itu terjadi antara presiden oleh DPR dan lembaga peradilan yang ada. Jadi sikap oposisi itu perlembaga bukan perpartai. Karena itu menjadi partai oposisi tidak penting, kan sudah ada lembaga yang melakukan check and balance," ungkapnya.
Atas dasar itulah, sambungnya, dirinya secara pribadi tidak memiliki resistensi terhadap PDIP bila bergabung ke dalam koalisi pemerintahan SBY-Boediono. "Kita tidak bisa melarang-larang presiden. Kalau presidennya mau, ya silakan saja," imbuhnya. [mut]
Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/09/01/149734/wah-pks-mau-jadi-oposisi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar